MARKETING
INTELLEGENCE
Pengamatan
Pasar
(Kiat-Kiat Wirausaha Dalam Menembus Pasar Domestik Dan
Internasional )
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Balakang
Saat
ini, belum banyak yang mengedepankan soal market intelligence (Intelijen Pemasaran) sebagai bagian penting dari pemasaran. Hal ini tentu saja
berkaitan dengan masih belum dirasa pentingnya oleh perusahaan baik dalam
pengembangan pemasaran produk maupun dalam memproteksi rahasia perusahaan dari
intaian Intelijen Pemasaran pesaing.
Pada era abad ke 21 ini, persaingan semangkin
meningkat seiring dengan berlakunya sistem pasar bebas. Berbagai strategi digunakan
perusahaan/organisasi untuk memenangkan
persaingan. Lingkungan eksternal perusahaan/organisasi merupakan salah faktor
yang sangat menentukan keberhasilan suatu perusahaan dalam memenangkan persaingan. Metode yang digunakan
untuk mendapatkan informasi dari lingkungan
eksternal merupakan modal dasar bagi perusahaan dalam menata dan menyiapkan strategi yang diterapkan
perusahaan untuk mencapai keunggulan bersaing secara berkelanjutan (sustainable competitive advantage).
Pada dasarnya Intelijen Pemasaran
merupakan salah satu strategi yang dapat digunakan oleh perusahaan/organisasi
atau wirausaha untuk mendapatkan informasi pasar terutama konsumen dan pesaing.
Strategi ini memfokuskan pada kebutuhan dan keinginan konsumen serta posisioning pesaing dan strategi yang
digunakan pesaing. Perusahaan/organisasi yang mampu mengendalikan pasar (market driven) adalah merupakan
perusahaan/organisasi memenangkan persaingan. Untuk itu, perusahaan berupaya
untuk mendapatkan informasi sebanyaknya dan secepat mungkin tentang kondisi pasar.
Menurut Pelham,1997, sebuah bisnis yang memiliki koleksi informasi pasar dan
kemampuan memproses yang baik membuat ramalan bisnis dengan lebih tepat, dan
membuat perubahan-perubahan cepat di pasar dan memahami arti nilai
superior bagi pelanggan.
Pemahaman makna dari pernyataan dimaksud
apa yang
terjadi akan kebutuhan konsumen
adalah sesuatu yang penting. Kegagalan menentukan
hal tersebut di masa kini dan
di masa depan akan mengarah pada menghasilkan produk dan pelayanan yang tidak
memuaskan konsumen. Berbagai Informasi pasar ini di dapat melalui
suatu fungsi di dalam perusahaan/organisasi, yaitu apa yang disebut ”intelijen
pemasaran” (selanjutnya akan disingkat IP). Dapat dikatakan bahwa jantung
pendekatan adalah pengamatan pasar informasi tentang perkembangan ekonomi dan
perdagangan. Sistem Intelejen Pasar yang
telah dikembangkan di dunia manufaktur yang berbasis teknologi informasi
di-eksplor, termasuk sistem informasi pemasaran (marketing information system-MIS), dan sistem dukungan pengambilan keputusan
(decision support system- DSS), dan
perkembangan.
Melakukan
Intelejen Pasar adalah lebih dari sekedar mengumpulkan data statistik dan
informasi. Tidak ada penelitian dapat berlaku sampai dianalisis dan diubah
menjadi wawasan yang relevan untuk membantu pimpinan membuat keputusan
berdasarkan fakta. Analisis itu, bersama dengan intuisi pimpinan akan menciptakan dasar dari strategi masuk
pasar ekspor dan perencanaan lebih lanjut.
Sebagai dasar pemikiran mengapa
melakukan Intelijen Pasar, hal ini penting bagi suatu perusahaan, mengingat perannya
sangat strategis karena Intelijen Pasar merupakan salah satu bagian pekerjaan strategis
bagi setiap personil dalam perusahaan untuk dapat mengumpulkan data dan
informasi yang berkaitan dengan pelanggan, pasar dan lingkungannya yang digunakan
sebagai sarana pembuatan strategi pemasaran guna memperoleh pelanggan potensial
bagi perusahaan dan memprediksi kondisi
pasar diwaktu yang akan datang.
Strategi pemasaran tergantung pada Intelijen Pasar yang superior. Dalam
dunia perdagangan luar negeri Intelijen
Pasar merupakan langkah kunci dalam
pembuatan strategi ekspor. Pada era globalisasi
sekarang ini persaingan usaha, baik pasar domestik maupun pasar internasional
sangat ketat. Untuk memenangakan
persaingan tersebut, perusahaan harus menguasai
informasi pasar. Kecepatan dan
perkembangan informasi sebagai akibat kemajuan Teknologi Informasi semakin tidak dapat terhindari,
maka perusahaan harus aktif untuk mencari dan mengolah informasi yang
berhubungan dengan apa yang sedang terjadi baik internal maupun eksternal dan
apa yang dilakukan perusahaan pesaing, sehingga perusahaan dapat melakukan
penyesuain dengan demand pasar yang
berkembang dan bisa tetap exis di pasar dalam dan luar ngeri.
Meningkatnya persaingan pada era
globalisasi pasar mendorong setiap bisnis untuk mampu lebih unggul dibanding
para pesaingnya. Upaya yang dilakukan oleh perusahaan/organisasi dalam
menciptakan keunggulan bersaing yang berkelanjutan (sustanable competitive advantage) dengan melaksanakan stratejik
intelijen pasar (market inteligent
strategic). Stratejik intelijen pasar merupakan stratejik yang dilakukan
perusahaan/organisasi untuk mendapatkan informasi tentang kondisi pasar, yaitu
keinginan dan kebutuhan konsumen, kondisi dan perkembangan para pesaing, perantara/distributor,
pemasok/suplyer serta sistem koordinasi di internal perusahaan dalam menghadapi
persaingan dan pelayanan terhadap konsumen.
Informasi merupakan salah satu faktor penentu untuk terciptanya keunggulan bagi suatu perusahaan. Bill Gate menyatakan bahwa barangsiapa mampu mendapatkan informasi sebanyak dan secepat mungkin, maka dia akan mengusai dunia. Strategi intelijen pemasaran merupakan suatu cara/metode yang dapat digunakan untuk mendapatkan informasi pasar dan pesaing dalam upaya memenangkan persaingan di pasar global ( Eddi Suprayitno, 2011).
Informasi merupakan salah satu faktor penentu untuk terciptanya keunggulan bagi suatu perusahaan. Bill Gate menyatakan bahwa barangsiapa mampu mendapatkan informasi sebanyak dan secepat mungkin, maka dia akan mengusai dunia. Strategi intelijen pemasaran merupakan suatu cara/metode yang dapat digunakan untuk mendapatkan informasi pasar dan pesaing dalam upaya memenangkan persaingan di pasar global ( Eddi Suprayitno, 2011).
Pemerintah
melalui Kementerian Perdagangan (Kepmen) Nomor 706/M-DAG/KEP/9/2011
tentang Pedoman Penyusunan dan Mekanisme Pelaporan Perwakilan
Perdagangan di Luar Negeri ),
dalam hal ini, Direktorat Jenderal Pengembangan memfasilitasi eksportir dengan
menyediakan dan pemberian informasi pasar aktual atas kegiatan Intelejen Pasar Ekspor yang dilakukan
ke beberapa negara pasar tujuan ekspor Indonesia untuk mendapat informasi tentang Potensi Produk Indonesia di Negara
akreditasi HS. 4 digit.
Penguasaan
informasi yang akurat dan terbaru mengenai karakteristik produk dalam perdagangan
dunia merupakan salah
satu kunci keberhasilan
eksportir dalam memasuki pasar global karena daya saing suatu produk dapat dipengaruhi oleh teknologi
dan regulasi yang diterapkan di negara pesaing. Dengan demikian, Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional berupaya mengumpulkan dan memberikan pelayanan informasi mengenai karakteristik
produk dan keunggulan pesaing di pasar tujuan ekspor. Salah
satu strategi untuk mendapatkan informasi mengenai produk di pasar tujuan
ekspor adalah dengan melakukan kegiatan intelijen pasar (produk). Intelijen
pasar/produk merupakan kegiatan untuk mendapatkan informasi yang akurat
mengenai produk yang dipasarkan di negara tertentu dan keunggulan
pesaing, sehingga informasi yang diperoleh dapat
dimanfaatkan oleh eksportir dalam melakukan adaptasi produk agar diterima
di negara tujuan.
Atas dasar uraian di atas penulis ingin mendalami untuk meneliti dengan mengambil
judul : Marketing Intellegence : Kiat-kiat
Wirausaha Dalam
Menghadapi Pasar Domestik Dan Internasional “
1.2
Maksud dan tujuan
Maksud pembuatan dan penyusunan peneltian ini tentang Intelijen
Pasar, khususnya sebagai bahan pertimbangan atau referensi dan rujukan, sebagai
referensi bagi wirausaha, khususnya bagi Mahasiswa Program Studi Perdagangan
Internasional, Akademi Pimpinan Perusahaan (APP) untuk meningkatkan wawasan
pengetahunan bahwa dalam era globalisasi, perusahaan dipaksa untuk
siap meningkatkan daya saingnya melalui Sistem Intelijen Pasar berbasis teknologi informasi.
Tujuannya
adalah:
a.
Agar
mahasiswa calon eksportir dapat memahami pentingnya
kegiatan bisnis melalui Intelijen Pasar
sebagai strategi dalam melakukan
pengamatan pasar.
b.
Agar
mahasiwa calon eksportir mengerti akan Sistem Intelijen Pasar adalah suatu
prosedur dan sumber yang digunakan oleh wirausaha untuk mendapatkan informasi
tentang perkembangan terkini dari pasar.
Ke depan, melalui
kajian ini diharapkan Mahasiswa yang
melakukan kegiatan wirausaha di APP (calon
eksportir) dapat lebih handal dalam
menyusun strategi untuk mendapatkan informasi dan data yang akurat
memasuki suatu pasar (pasar dalam negeri maupun pasar luar negeri) dalam melaksanakan bisnis, khususnya ekspor ke manca negara.
1.3
Ruang lingkup
Penelitian
Intelijen Pasar diperuntukkan, khususnya bagi Mahasiswa APP yang melakukan kegiatan
wirausaha di bidang ekspor , khususnya Program Studi Perdagangan Internasional
yang pembahasannya menekankan akan masalah dan menelaah kebutuhan pentingnya
peran Intelijen Pasar bagi perusahan/organisasi yang ditinjau dari aspek
pengamatan pasar dengan strategi pengumpulan data dan infornasi pasar yang akurat dan modern (not us usual) akan digunakan oleh wirausaha di bidang ekspor dalam mengambil keputusan untuk menentukan kiat-kiat menghadapi persaingan
yang ketat dan kompetitif di era
globalisasi berbasis Teknologi Informasi
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Kajian pustaka dalam
penelitian, baik penelitian pustaka maupun penelitian lapangan mempunyai
kedudukan yang sangat penting. Bahkan tidak berlebihan jika dikatakan bahwa
kajian pustaka merupakan variabel yang menentukan dalam suatu penelitian.
Karena akan menentukan cakrawala dari segi tujuan dan hasil penelitian. Di
samping itu, berfungsinya memberikan landasan
teoritis tentang
mengapa penelitian tersebut perlu dilakukan dalam kaitannya dengan kerangka
pengetahuan. Oleh karena itu, pengertian kajian pustaka umumnya dimaknai berupa
ringkasan atau rangkuman dan teori yang ditemukan dari sumber bacaan
(literatur) yang ada kaitannya dengan tema yang akan diangkat dalam penelitian.
Tujuan utama kajian
pustaka adalah untuk mengorganisasikan penemuan-penemuan peneliti yang pernah
dilakukan. Hal ini penting karena pembaca akan
dapat memahami mengapa masalah atau tema diangkat dalam penelitiannya.
2.1 Pengertian
Intelijen Pemasaran
Definisi
Intelijen pasar/pemasaran adalah pengumpulan dan analisis secara sistematis informasi-informasi yang tersedia
di masyarakat yang berkaitan dengan pesaing dan perkembangan pada lingkungan
pemasaran.
Menurut Ali Hasan, Intelijen Pemasaran adalah
serangkaian prosedur dan sumber-sumber yang digunakan oleh para manajer untuk
memperoleh informasi setiap hari mengenai perkembangan pemasaran.
Berdasarakan Badan Pengembangan Ekspor Nasional sekarang menjadi Direktorat
Jenderal Pengembangan Ekapor Nasional, KEMENTERIAN Perdagangan, mendifinisikan
Intelijen Pemasaran, yaitu Proses yang sistematis : Pengumpulan, analisis
dan penyebaran informasi dalam rangka
pencapaian tujuan perusahaan/organisasi dengan tujuan menyediakan informasi bagi
pengambil keputusan dibidang ekspor, internal perusahaan/organisasi dan
eksportir atau calon eksportir.
Menurut kamus Bisnis : Intelijen Pasar
adalah informasi harian tentang perkemabangan lingkungan yang membantu manajer
menyiapkan dan menyesuaikan rencana pemasaran.
Dapat dikatakan kegiatan Intelijen Pemasaran (Marketing
Intelligence) adalah Informasi sehari hari
mengenai perkembangan dalam lingkungan pemasaran yang digunakan Manajer
Untuk menyiapkan & menyesuaikan rencana pemasaran.
Pada
era globalisasi perusahaan dipaksa untuk siap meningkatkan daya saingnya,
termasuk di dalam penentuan harga produk di pasar. Penentuan harga produk
merupakan suatu aspek paling penting dalam konsep pemasaran, termasuk di dalam
industri manufaktur dan jasa. Dari hasil riset, terungkap bahwa sampai hari ini
ada satu strategi yang dipakai secara luas penentuan harga berbasis estimasi
biaya (cost-based pricing).
Terdapat dua masalah besar dengan strategi ini, yaitu harga terlalu rendah atau
harga terlalu tinggi relatif terhadap standar ”value” dari perusahaan. Akibatnya profit perusahaan menjadi tidak
optimal atau malahan gagal sama sekali dalam mendapatkan pelanggan. Kedua hal
tersebut sudah tentu dapat membawa perusahaan kepada kebangkrutan.
KATA intelligence dalam
kamus memiliki arti ‘kecerdasan’. Namun secara umum, istilah
intelijen sering diasosiasikan dengan aktivitas memata-matai. Kata intelijen di
dunia bisnis sebenarnya berhubungan dengan aktivitas mencari informasi tentang
kegiatan yang dilakukan pesaing perusahaan.
Marketing
intelligence dan competitor intelligence istilah itu selalu bergandengan bersama-sama
dilakukan organisasi yang secara aktif untuk mencari informasi yang berhubungan
dengan apa yang sedang terjadi dan apa yang dilakukan perusahaan pesaing.
Dalam pengertian lain bahwa Intelejen Pasar adalah informasi yang sudah
dievaluasi yang kredibilitasnya, pengertian dan pentingnya tidak bisa
dipungkiri.
2.2 Sistem
Intelijen Pemasaran
Sistem IP adalah suatu prosedur dan sumber yang digunakan oleh
manajer untuk mendapatkan informasi setiap harinya tentang perkembangan
berkelanjutan dari pasar. Jadi sistem
ini memberikan data/informasi apa yang terjadi pada pasar (Kotler, 1997).
Tujuan
yang mendasar adalah untuk membantu para manajer pemasaran membuat keutusan
yang mereka hadapi setiap hari dalam membagi area tugasnya, termasuk memutuskan
besarnya harga. Sebagai pemimpin di perusahaannya. Para manajer pemasaran
mempunyai kebutuhan yang tinggi mengenai informasi pasar, seperti perubahan
cara membeli kliennya, perubahan jasa/produknya, dan lain-lain (Churchil, 1995).
Meningkatnya
persaingan pada era globalisasi pasar
mendorong setiap bisnis untuk mampu lebih unggul dibanding para pesaingnya.
Upaya yang dilakukan oleh perusahaan/organisasi dalam menciptakan keunggulan
yang berkelanjutan (sustainable
competitive advantage). Strategi intelijen pasar merupakan strategi yang
dilakukan perusahaan/organisasi untuk mendapatkan informasi tentang kondisi
pasar, yaitu keinginan dan kebutuhan konsumen, kondisi dan perkembangan para
pesaing, perantara/distributor, pemasok/suplayer serta sistem koodinasi di
internal perusahaan dalam menghadapi persaingan dan pelayanan terhadap
konsumen.
Langkah
langkah penting sistem intelelijen pemasaran : Perusahaan dapat melatih staf
bagian penjualan untuk meningkatkan kepekaan mata, telinga dalam melihat
informasi-informasi penting selama ia manjalankan tugas penjulannya dan
kemudian dilaporkannya kepada manajemen/marketing manajer. Posisi staf
penjualan adalah sangat strategis untuk mengumpulkan data intelijen pemasaran.
Misalnya dari pembicaraan dengan para pembeli, mungkin saja pembeli
menyampaikan sesuatu informasi tentang produk sejenis yang dijual oleh pesaing
kita. Staff penjualan (atau bahkan staff lainnya) perlu dilatih tentang hal
ini, sebab oleh karena kesibukannya mereka bisa jadi tidak peka terhadap
perkembangan dilingkungan pemasarannya. Mendorong bagian distribusi, retailer
untuk mengumpulkan informasi penting tentang perusahaan sejenis. Perusahaan
dapat belajar menganalisa para pesaing dengan membeli produk dari pesaing
mengikuti launching produk, melihat
pameran pameran, mengumpulkan iklan-iklan pesaing.
Sementara sistem
pencatatan internal memberikan data hasil (result data), sistem intelejen
pemasaran memberikan data kejadian (happenings
data). Sistem intelejen pemasaran adalah seperangkat prosedur dan sumber
yang digunakan oleh para manajer untuk memperoleh masalah harian mengenai
perkembangan dilingkungan pemasaran. Para manajer pemasaran mendapatkan
intelejen pemasaran (marketing
intelligence) dari membaca buku/referensi, surat kabar, dan publikasi
perdagangan. Berbicara dengan para pelanggan, pemasok, dan distributor, serta
bertemu dengan para manajer perusahaan lain. Perusahaan dapat melakukan
beberapa langkah untuk memperbaiki mutu intelejen perusahaan :
1. Perusahaan tersebut dapat melatih dan
mendorong tenaga penjual untuk menemukan dan melaporkan sejumlah
perkembangan baru.
2. Perusahaan tersebut dapat memotivasi
para distributor, pengecer, dan perantara pemasaran lain supaya menyampaikan informasi
intelejen penting.
3. Perusahaan dapat mengumpulkan
intelegen persaingan (informasi penting dibidang persaingan) dengan membeli produk
para pesaing; mengikuti open house, dan pameran dagang; membaca laporan yang
dipublikasikan pesaing; menghadiri pertemuan para pemegang saham; berbicara
kepada para karyawan, deler, distributor, pemasok, dan agen pengangkut;
mengumpulkan iklan para pesaing; dan membaca cerita baru tentang para pesaing
di Internet.
4. Perusahaan dapat membentuk panel
penasehat pelanggan yang terdiri dari pelanggan perwakilan para penjualan atau
pelanggan terbesar perusahaan atau pelanggan yang paling blak- blakan atau pelanggan
yang paling canggih.
5. Perusahaan dapat membeli informasi
dari para pemasok luar seperti A.C. Nielsen Company dan Information
Resources, Inc.
6. Beberapa perusahaan mempergilirkan
intelejen pemasaran. Stafnya mengamati intelejen dan jumlah public
utama, mengikhtisar berita yang releva, dan penyebaran majalah berita ke para
manajamen pemasaran. Staf tersebut membuat
mengumpulkan dan membuat file atas informasi yang relevan serta membantu para
manajer untuk mengevaluasi informasi
baru.
2.3 Intelijen
Intelijen (bahasa Inggris: intelligence)
adalah informasi yang dihargai atas ketepatan waktu dan relevansinya, bukan
detail dan keakuratannya, berbeda dengan "data", yang berupa
informasi yang akurat, atau "fakta" yang merupakan
informasi yang telah diverifikasi. Intelijen kadang disebut "data
aktif" atau "intelijen aktif", informasi ini biasanya mengenai
rencana, keputusan, dan kegiatan suatu pihak, yang penting untuk
ditindak-lanjuti atau dianggap berharga dari sudut pandang organisasi pengumpul
inteljen. Pada dinas inteljen dan dinas terkait lainnya, intelijen merupakan
data aktif, ditambah dengan proses dan hasil dari pengumpulan dan analisis data tersebut, yang terbentuk oleh jaringan yang
kohesif.
Kata intelijen juga sering digunakan
untuk menyebut pelaku pengumpul informasi ini, baik sebuah dinas inteljen
maupun seorang agen.
Menurut
Khaerul Muslim intelijen berkenaan dengan tiga hal (1) pengetahuan khusus, (2) jenis organisasi yang menghasilkan
pengetahuan tersebut dan (3) kegiatan yang dilakukan oleh organisasi tersebut.
Dalam artian yang lebih sempit, intelijen adalah bagian dari suatu kategori
informasi yang lebih luas yang, dalam hirarki teori manajemen informasi modern,
merupakan satu langkah dalam rantai penciptaan nilai, diawali dengan data yang
kemudian menjadi informasi, dan selanjutnya pengetahuan serta akhirnya
berpuncak pada kebijaksanaan. Karena pengetahuan ada pada pengguna dan bukan
pada sekumpulan informasi, hanya manusia yang dapat mengambil peranan kunci
dalam pembuatan pengetahuan. Informasi, yang selalu tersedia lebih banyak
sehingga lebih murah, telah menjadi satu-satunya faktor produksi yang nilainya
meningkat melalui penggunaannya.
Dalam pengertian Intelijen bersaing, memiliki cakupan yang
luas atau menyeluruh. competitor intelligence meliputi 12 elemen.
Elemennya adalah : demografis penduduk, kondisi ekonomi, teknologi, industri
lain, distributor, pelanggan, produk substitusi, pemasok, pemerintah atau
aturan, prospek, budaya dan pesaing
Dengan demikian, makna Intelijen memiliki kedudukan lebih tinggi
dari pada data dan informasi. Mengapa? Karena intelijen mengikuti proses: data
—> informasi —> intelijen. Singkatnya, intelijen lebih dari sekadar
informasi. Ini berarti informasi yang dihasilkan sudah dianalisis menjadi
wawasan (insight), sehingga membuat
kesimpulan yang lebih baik, membuat rekomendasi yang lebih cerdik, lebih
memahami pemain yang pada akhirnya mendorong tindakan yang tepat
2.4
Intelijen
Pasar (Market intelligent)
Dikutip dari bisnis.com, Market intelligent atau Intelijen
pemasaran (MI) adalah informasi sehari-hari yang relevan dengan pasar
perusahaan, dikumpulkan dan dianalisis secara khusus untuk tujuan yang akurat
dan percaya diri pengambilan keputusan dalam menentukan peluang pasar, strategi
penetrasi pasar, pengembangan pasar dan metrik. Intelejen
Pasar diperlukan ketika memasuki pasar luar negeri.. Dengan demikian dapat
diartikan Intelijen pasar adalah langkah kunci dalam pembuatan strategi ekspor.
Melakukan intelijen pasar adalah lebih
dari sekedar mengumpulkan statistik dan informasi. Tidak ada penelitian dapat
berlaku sampai dianalisis dan diubah menjadi wawasan yang relevan untuk
membantu manajer membuat keputusan berdasarkan fakta. Analisis itu, bersama
dengan intuisi manajer akan menciptakan dasar dari strategi masuk pasar ekspor
dan perencanaan lebih lanjut.
Tidak ada penelitian dapat berlaku
sampai dianalisis dan diubah menjadi wawasan yang relevan untuk membantu
manajer membuat keputusan berdasarkan fakta. Analisis itu, bersama dengan
intuisi manajer akan menciptakan dasar dari strategi masuk pasar ekspor dan
perencanaan lebih lanjut.
Istilah Intelijen Pasar mungkin membuat
kita membayangkan bahwa perusahaan yang satu memata-matai perusahaan yang lain.
Pekerjaan tersamar ini berlangsung dalam dunia bisnis yang kompetitif, tetapi
sedikit kejadian yang telah dipublikasikan. Perusahan enggan untuk melaporkan
pencurian informasi berharga karena takut merusak citra perusahaannya juga.
Pelanggaran seperti ini sulit untuk dituntut oleh yang berwajiban. Intelijen
pasar (market
intelligence) mengacu pada berbagai kegiatan yang etis yang dapat
digunakan untuk mendapatkan informasi tentang pesaing.
2.5 Usaha
Kecil Menengah (UKM)
Definisi
dan pengertian industri adalah suatu usaha atau kegiatan pengolahan bahan
mentah atau barang setengah jadi menjadi barang jadi yang memiliki nilai tambah
untuk mendapatkan keuntungan. Usaha perakitan atau assembling dan juga reparasi
adalah bagian dari industri. Hasil industri tidak hanya berupa barang, tetapi
juga dalam bentuk jasa.
Dalam kata lain, Industri
adalah seluruh bentuk kegiatan ekonomi yang mengolah bahan baku dan/atau memanfaatkan
sumber daya industri sehingga menghasilkan barang yang mempunyai nilai tambah
atau manfaat lebih tinggi, termasuk jasa industri.
Istilah industri berasal dari bahasa “
latin ”, yaitu industri yang artinya buruh atau tenaga kerja. Dewasa ini,
istilah industri sering digunakan secara umum dan luas, yaitu semua kegiatan
manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dalam rangka mencapai kesejahteraan. Menurut Sukirno, definisi
Industri adalah perusahaan yang menjalankan
kegiatan ekonomi yang tergolong dalam sektor sekunder. Kegiatan itu antara lain
adalah pabrik tekstil, pabrik perakitan dan pabrik pembuatan rokok. Industri
merupakan suatu kegiatan ekonomi yang mengolah barang mentah, bahan baku,
barang setengah jadi atau barang jadi untuk dijadikan barang yang lebih tinggi
kegunaannya. Dalam
pengertian yang sempit, industri adalah suatu kegiatan ekonomi yang mengolah
bahan mentah, bahan baku, barang setengah jadi, dan barang jadi menjadi barang
dengan nilai yang lebih tinggi penggunaannya, termasuk kegiatan rancang bangun
dan perekayasaan industri.
Kata "Industri" adalah usaha
mengolah barang mentah menjadi barang jadi atau barang setengah jadi (dari
batang kayu gelondongan jadi papan kayu atau jadi meja). Sementara UKM = usaha
kecil menengah. yang berarti semua usaha produktif baik itu merupakan usaha
industri yang melakukan pengolahan bahan (baku) atau cuma usaha jualan saja.
Dengan adanya pertimbangan bahwa sehubungan dengan
perkembangan lingkungan perekonomian yang semakin dinamis dan Global, Undang
Nomor 9 Tahun 1995 tentang Usaha Kecil, yang hanya mengatur Usaha Kecil perlu diganti agar Usaha
Mikro, Kecil dan Menengah di Indoneksia dapat memperoleh jaminan kepastian dan
keadilan usaha, maka sejak tahun 2008, pemerintah dengan persetujuan bersama
DPR RI mengesahkan Undang-undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha mikro, kecil
dan menengah. Berikut adalah definisi yang diberikan oleh UU No. 20 Tahun 2008
sebagai berikut.
a.
Usaha
Mikro adalah usaha produktif milik perorangan dan/atau badan usaha perorangan
yang memenuhi kreteria Usaha Mikro.
b.
Usaha
Kecil adalah ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang
perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan
cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung
maupun tidak langsung dari usaha menengah atau besar yang memenuhi kreteria
Usaha Kecil.
c.
Usaha
menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan
oleh perseorangan atau bandan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau
cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai atau menjadi bagian baik langsung
maupun tidak langsung dengan usaha kecil atau besar.
Pembahasan
usaha kecil-menengah mengenai pengelompokkan jenis usaha yang meliputi usaha
industri dan usaha perdagangan. Pengertian tentang usaha kecil menengah (UKM)
tidak selalu sama, tergantung konsep yang digunakan negara tersebut. Pengertian
atau definisi usaha kecil ternyata sangat bervariasi, disatu negara berlainan
dengan negara lainnya.
Definisi UKM
di beberapa negara Asia yang berhasil dikompilasi oleh Lee, Lim dan Tan (2002) ,
adalah sebagai berikut :
Ø Brunei : UKM adalah perusahaan dengan pekerja kurang
dari 100 orang.
Ø Hongkong : (1)
pada industri manufaktur, UKM adalah usaha yang memiliki pekerja kurang dari
100 orang, (2) pada industri non manufaktur, UKM adalah usaha yang memiliki
pekerja kurang dari 50 orang.
Ø Jepang : (1) untuk industri manufaktur, transportasi dan
konstruksi, UKM adalah usaha yang memiliki pekerja kurang dari 300 orang dan
memiliki modal investasi kurang dari 100 juta yen, (2) untuk industri
perdagangan umum, UKM adalah usaha yang memiliki pekerja kurang dari 100 orang
dan mempunyai modal investasi kurang dari 30 juta yen, (3) untuk industri
retail dan jasa, pekerja UKM kurang dari 50 orang dan memiliki modal investasi
kurang dari 10 juta yen.
Ø Malaysia : UKM adalah perusahaan yang memiliki pekerja
penuh waktu kurang dari 75 orang dan dana dibawah 25 juta RM.
Ø Phlilipina : (1) usaha kecil memiliki pekerja 10
sampai 99 orang dan total asset sebesar 1,5 juta peso (2) usaha menengah
memiliki pekerja 100 orang -199 orang dan memiliki total asset sebesar 60 juta
Peso.
Ø Korea : (1) untuk industri manufaktur
dan transportasi memiliki pekerja kurang dari 300 orang, (2) untuk perusahaan
konstruksi, UKM memiliki pekerja tidak lebih dari 200 orang, (3) untuk bisnis
jasa dan e-commerce pekerjanya tidak lebih dari 20 orang.
Ø
Thailand : (1) usaha
kecil adalah usaha dengan pekerja kurang dari 50 orang dan memiliki fix
assets kurang dari 20 juta Baht (2) usaha menengah memiliki pekerja 50
orang-200 orang, dan memiliki fix assets antara 20 juta Baht –
100 juta Baht.
Ø Di Amerika :
Kategori UKM disektor manufaktur jika jumlah karyawannya kurang dari 500 orang.
Ø Di Perancis : Kategori UKM, jika jumlah karyawan kurang dari 10 kategori usaha kecil,
dan usaha menengah jika karyawannya antara 10-40 orang.
2.6 Sistem
Pasar Bebas.
Sistem pasar bebas pertama kali secara resmi
diperkenalkan oleh “ Adam Smith “. Menurut Smith, apabila setiap individu
diberikan kebebasan untuk bertindak di pasar bebas, maka tanpa disadari mereka
juga akan menyumbangkan dan diarahkan kepada kesejahteraan social oleh invisible hand. Adapun maksudnya, adalah
kompetisi pasar.
Filosofi
pasar bebas, adalah “Invisible hand” yaitu apabila masyarakat diberi kebebasan untuk
melakukan kegiatan ekonomi, maka kebebasan ini akan mewujudkan efisiensi yang
tinggi dan Pemerintah hanya berperan
menyediakan dan mengembangkan infrastruktur dan menjalankan administasi
pemerintahan.
Pasar
bebas yang ada hanyalah persaingan, Pasar bebas merupakan pasar dimana harga
barang dan jasa disusun secara lengkap oleh ketidak saling
memaksa yang disetujui para penjual dan pembeli, ditetapkan umumnya oleh hukum
penawaran dan permintaan dengan tanpa campur tangan pemerintah dalam regulasi
harga, penawaran dan permintaan.
Dalam
pada itu, pengertian perdagangan bebas adalah sebuah konsep ekonomi yang
mengacu penjualan produk antar negara tanpa pajak ekspor-impor atau hambatan
perdagangan lainnya. Perdagangan bebas dapat juga didefinisikan sebagai tidak
adanya hambatan buatan (hambatan yang diterapkan pemerintah) dalam perdagangan
antar individual-individual dan perusahaan-perusahaan yang berada di negara
yang berbeda.
Berdasarakan
teori ekonomi dan dalam keadaan yang sebenarnya sistem pasar bebas atau laissez-faire
merupaka sistem ekonomi yang paling. Oleh sebab itu pada masa ini semakin
banyak negara yang melaksanakan sistem ini dengan sebaik-baiknya. Uraian
berikut menerangkan ciri khas sistem itu, dan bagaimana sistem ini mengatasi
masalah-masalah pokok dalam masalah perekonomian.
2.7 Era
globalisasi
Menurut
Wikipedia Ensiklopedia, Globalisasi atau penyejagatan adalah sebuah
istilah yang memiliki hubungan dengan peningkatan keterkaitan dan
ketergantungan antar bangsa dan antar manusia di seluruh dunia melalui
perdagangan, investasi, perjalanan, budaya populer, dan bentuk-bentuk interaksi
yang lain sehingga batas-batas suatu negara
menjadi semakin sempit.
Dalam banyak hal, globalisasi
mempunyai banyak karakteristik yang sama dengan internasionalisasi sehingga
kedua istilah ini sering dipertukarkan. Sebagian
pihak sering menggunakan istilah globalisasi yang dikaitkan dengan berkurangnya
peran negara atau batas-batas negara.
Asal katanya, kata
"globalisasi" diambil dari kata global, yang maknanya ialah universal. Achmad
Suparman menyatakan Globalisasi
adalah suatu proses menjadikan sesuatu (benda atau perilaku) sebagai ciri dari
setiap individu di dunia ini tanpa dibatasi oleh wilayah.
Globalisasi belum memiliki definisi
yang mapan, kecuali sekedar definisi kerja (working definition),
sehingga bergantung dari sisi mana orang melihatnya. Ada yang memandangnya
sebagai suatu proses sosial, atau proses sejarah, atau proses alamiah yang akan
membawa seluruh bangsa dan negara di dunia makin terikat satu sama lain,
mewujudkan satu tatanan kehidupan baru atau kesatuan ko-eksistensi dengan
menyingkirkan batas-batas geografis, ekonomi dan budaya masyarakat. Selain itu,
globalisasi seakan-akan membuat dunia ini terbentang luas tanpa ada hambatan
mengenai batasan negara, budaya, dan pasar. Keadaan ini menyebabkan terbukanya
banyak kesempatan baru, networking
yang semakin luas, bergesernya industri pabrik oleh bisnis digital di banyak
negara, dan terjadi perubahan kebutuhan tenaga kerja.
Globalisasi harus diterima sebagai
kenyataan yang tidak bisa ditolak. Hanya ada satu standar kesuksesan perusahaan
: pangsa pasar internasional (Jack Welch, CEO GE, 1994) .Theodore Levitte merupakan orang yang pertama kali menggunakan istilah Globalisasi pada
tahun 1985.
Di era globalisasi ini akan menghadapi dunia global atau
berhadapan langsung dengan dunia internasional. Artinya khususnya perusahaan
dalam negeri harus mampu ikut serta dalam kegiatan perusahaan menuju pasar
internasional. Untuk itu, dalam
melaksakan kegiatan tersebut harus benar-benar mengetahui apa yang akan di
butuhkan bagi target pasar agar tidak salah bertindak.
Era globalisasi memberikan
pengaruh cukup besar bagi pemasaran dan menumbuhkan tantangan-tantangan baru
dalam profesi pemasaran masa kini. Pemasar dituntut untuk dapat memahami
bagaimana kejadian-kejadian yang ada di berbagai penjuru dunia mempengaruhi
pasar domestik dan peluang pencarian terobosan baru, dan tentu saja bagaimana
perkembangan-perkembangan tersebut akan mempengaruhi pola pemasaran perusahaan.
BAB III
METODE PENELITIAN
Metode penelitian adalah rangkaian
dari cara / kegiatan pelaksanaan penelitian dan didasari oleh pandangan
filosofis, asumsi dasar, dan ideologis serta pertanyaan dan isu yang dihadapi.
Sebuah penelitian memiliki rancangan penelitian tertentu. Rancangan ini menjelaskan prosedur /langkah-langkah yang harus
dijalani, waktu penelitian, kondisi data dikumpulkan, sumber data serta dengan
cara apa data tersebut dibuat dan diolah. Tujuan dari rancangan ini adalah
menggunakan metode penelitian yang baik dan tepat, dirancang kegiatan yang bisa
memberikan jawaban yang benar terhadap pertanyaan-pertanyaan dalam penelitian.
Berikut macam-macam metode penelitia.
Penelitian deskriptif, dapat
menjelaskan sesuatu kondisi saja, namun dapat juga menjelaskan keadaan dan dalam
langkah-langkah perkembangannya. Penelitian yang demikian disebut dengan
penelitian perkembangan.
Untuk itu, metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengumpulan data, pengolahan data dan analisa data.
3.1
Pengumpulan Data.
Tahap
awal pelaksanaan lapangan adalah mengumpulkan data melalui kuesioner dan
pengamatan langsung . Selain itu, mengumpulkan data lapangan juga didukung
dengan wawancara mendalam pada beberapa mahasiswa APP yang berwirausaha yang
telah mengikuti stadium general yang dianggap sudah mengetahui arti pentingnya Marketing
Intellegence dalam mata kuliah Perdagangan Internasional.
Pengumpulan
data pada dasarnya untuk mendapatkan data/informasi diperlukan, beberapa
pendekatan atau metode-metode sbb :
a. Metode observasi. Melalui metode ini penulis melakukan observasi langsung pada kalangan
Mahasiswa Akademi Pimpinan Perusahaan, khususnya Program Studi Perdagangan
Internasional (Prodi PI), untuk mengetahui seberapa jauh pengetahuan dan pemahaman
serta daya serap mereka tentang Marketing Inttlegence yang juga
sering disebut pengamatan pasar dan dapat digunakan sebagai instrument penting
dalam menyusun strategi untuk menembus pasar.
Marketing Intellegence pernah (2012)
diseminarkan pada Mahasiswa Semester V sebagai “stadium general “. Menurut penelt i dampaknya cukup positif bagi
Mahasiswa yang berwirausaha sebagai referensi dan rujukan dalam melengkapi
materi perdagangan
Internasional. Lain hal, tentu saja menurut pengamatan penelti berkaitan dengan masih belum dirasa pentingnya
oleh wirausaha baik dalam pengembangan
pemasaran produk maupun dalam memproteksi rahasia pasar dari intaian market intelligence pesaing.
b.
Metode
wawancara, untuk mengetahui permasalahan yang dihadapi secara kompleks, yaitu
mendapatkan informasi dengan cara bertanya langsung kepada responden. Cara
inilah yang banyak dilakukan di Indonesia
belakangan ini. Pengertian Wawancara menurut Nazir (1988) adalah
proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab
sambil bertatap muka antara si penanya atau pewawancara dengan si penjawab atau
responden dengan menggunakan alat yang dinamakan interview guide (panduan wawancara). Selain itu, Wawancara
merupakan salah satu bagian terpenting dari setiap survey. Tanpa wawancara,
peneliti akan kehilangan informasi yang hanya dapat diperoleh dengan jalan
bertanya langsung kepada responden. Data semacam itu merupakan tulang punggung
suatu penelitian survey.
Dalam
hal penelitian tentang Market
intelligence dari aspek wirausaha, digunakan untuk mencari
data-data yang berkaitan untuk mendapatkan informasi produk andalan dari
pesaing, keunggulan produk pesaing, kemana pesaing membidik sasaran, serta
mempelajari pola-pola strategi pesaing secara detail. Sehingga berdasarkan
informasi yang diperoleh tersebut wirausaha dapat mengatur suatu strategi
antisipatif dan untuk meningkatkan produk sendiri melebihi produk yang sudah
dihasilkan pesaing.
c.
Studi
Literatur, study literatur dalam kajian ini dilakukan untuk mengetahui fenomena
kegiatan pengamatan pasar yang terjadi saat ini. Pencarian informasi dilakukan
dengan menelusuri berbagai informasi yang terkait dengan marketing intelligence ,
dalam hal ini Kiat-kiat wirausaha dalam
memasuki pasar domestic dan Internasional.
Studi
literatur atau kepustakaan pada
hakekatnya, yaitu dengan mengumpulkan berbagai sumber-sumber referensi baik
berupa buku, artikel, dan sumber-sumber lainnya sebagai acuan dalam analisa
pasar.
3,2 Pengolahan
Data
Menurut George Therry, pengolahan data adalah
serangkain operasi atas informasi yang direncanakan guna mencapai tujuan atau
hasil yang diinginkan.
Pengolahan data dapat diartikan
merupakan pengubahan atau transformasi simbol-simbol seperti nomor
dan huruf untuk tujuan peningkatan kegunaannya
Pengolahan data penelitian dilakukan
untuk menjadikan data tersebut lebih mudah dipahami.
Pengolahan diartikan sebagai
mengerjakan, mengusahakan dan berupaya menjadikan supaya suatu barang lebih
terlihat berbeda dari yang lainnya dan membuatnya lebih sempurna. Arti kata
dari pengolahan bisa disebut sebagai cara, proses ataupun perbuatan mengolah.
Sedangkan data diartikan sebagai suatu keterangan yang disajikan dalam
bentuk nyata dan benar, dapat disebut juga sebagai suatu keterangan atau bahan
yang dijadikan untuk dasar kajian.
Data/informasi yang dikumpulkan diolah dengan
menggunakan perangkat lunak seperti alat elektronik. Pengolahan data diarahkan
untuk kepentingan penyusunan gambaran tentang Marketing Intellegence dengan fokus Kiat-Kiat
Wirausaha dalam menembus pasar domestic dan
Internasional.
3.3 Metode Analisis Data
Metode
analisis data yang digunakan adalah secara deskriptif kualitatif dan
kuantitatif.
a. Metode deskriptif kualitatif adalah
suatu metode yang digunakan untuk menjelaskan situasi dan kondisi secara
pernyataan yang didukung dengan gambar dan tabulasi.
b. Metode deskriftif kuantitatif adalah
suatu metode yang digunakan untuk menjelaskan data berupa angka dan dijelaskan
dalam bentuk formulasi kalimat.
3.4 Indikator
Intellijen Pemasaran :
a. Memanfaatkan” tools of marketing ” dalam rangka mendapatkan
informasi pasar terkini, akurat dan tepat waktu dalam memenangkan persaingan.
b. Proses yang
sistematis : pengumpulan, analisis dan penyebaran informasi untuk mencapai tujuan
perusahaan atau organisasi.
c.
Memahami
prosedur dan sumber yang digunakan oleh para manajer untuk
memperoleh informasi harian mengenai perkembangan di lingkungan pemasaran.
d. Menjalankan sistem dan strategi untuk
memenangkan pemasaran dalam kompetisi persaingan usaha.
e. Menjelaskan
manfaat Intelejen Pemasaran bagi perusahaan .
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1
Lokasi dan waktu peneltian
Kampus
Akademi Pimpinan Perusahaan Kementerian Perindustrian RI Jalan Timbul No. 34 Cipedak, Jagakarsa, Jakarta
Selatan 12630 dan Kementerian Perdagangan, dalam hal ini Direktorat Jenderal
Pengembangan Ekspor (DJPEN Jalan MIR Ridwan Rais Jakara Pusat.
Waktu penelitian
selama empat bulan meliputi kegiatan pengajuan proposal, penyempurnaan
proposal, pengumpulan data, proses pengolahan dan analisa data, draft laporan
dan finalisasi laporan akhir. Dilengkapi dengan kuesioner dan pengolahannya.
4.2
Kebijakan Market
Intelejen Perdagangan
Dalam rangka pencapaian sasaran pembangunan perdagangan
diperlukan informasi perkembangan
perdagangan dari negara akreditasi secara berkala dan rutin maupun adhoc. Tujuan dari
kegiatan Market Intellegence untuk menyediakan
informasi intelijen produk terkini untuk dunia
usaha, lingkungan internal dan pemangku
kepentingan lainnya.
Berdasarkan Keputusan Menteri
Perdagangan Nomor 706/M-DAG/KEP/9/2011, pengertian Market
Intelligence merupakan pengamatan
langsung yang fokus dan mendalam mengenai kondisi pasar negara akreditasi untuk
produk tertentu yang memberikan informasi terkini tantangan dan peluang ekspor
produk tertentu ke negara akreditasi
dengan mengamati produk sejenis dari negara pesaing, serta pemilihan saluran
distribusi dan strategi pemasaran ekspor produk tertentu ke negara akreditasi
Pokok – pokok
pemikiran Market
Intelligence adalah untuk mengamati potensi produk tertentu di Negara akreditasi, berupa karakteristik produk tertentu di negara akreditasi, spesifikasi atau profil
produk tertentu di negara akreditasi dan Informasi Pasar antara lain Trend / style produk tertentu di negara akreditasi, prospek produk
tertentu di negara akreditasi (narasi
dari trend); segmentasi pasar dan profil pengguna; perilaku pembeli akhir.
Melaksanakan
kegiatan tersebut untuk mendapatkan Informasi Perdagangan, kegiatan
dan kebijakan perdagangan produk tertentu di negara akreditasi, antara lain
Impor produk tertentu di negara akreditasi, negara pemasok; analisa pesaing; peran
Indonesia dalam memasok produk tertentu
di negara akreditasi, Saluran distribusi produk tertentu di Negara
akreditasi (distribution
channel, sistem pembelian (metode delivery/price quotation (FOB,
C&F, CIF), dll)
sistem pembayaran, saluran promosi (media promosi)).
Pemilihan Negara dan Produk dalam penyusunan Market Intelligent didasari atas pertimbangan :
A. Negara :
•
Ekspor
Indonesia ke negara tujuan besar / tinggi.
•
Permintaan
impor negara akreditasi terhadap dunia juga tinggi / besar atau berpotensi
menjadi tinggi / besar.
•
Terdapat
perwakilan Kementerian Perdagangan (Atase
Perdagangan & ITPC) akan nantinya mendampingi pelaksanaan market survey di
2 (dua) kota di negara tujuan / akreditasi.
B. Produk
•
Indonesia
memiliki potensi besar (baik SDA maupun SDM) sebagai negara penyuplai / pemasok
produk terpilih tersebut kepada dunia
•
Permintaan
impor negara akreditasi kepada dunia akan produk terpilih juga besar / tinggi
•
Basis
pada produk olahan / produk jadi (bukan komoditi) dan tengah pengembangan merek
•
Termasuk
dalam produk utama atau potensial atau yang akan dikembangkan
4.3
Strategi Inteljen Pasar
Tinjauan terhadap Strategi inteljen pasar ekspor yang cukup signifikan, untuk dilaksanakan oleh
para wirausaha muda di kampus APP atau alumni yang bergerak di bidang ekspor dalam Menembus Pasar Domestik Dan Internasional untuk memperoleh data dan informasi yang realible sbb :
a.
Menempatkan
proses manusia, dalam
hal ini Wirausaha Mahasiswa yang well
educated dengan multy bahasa dan bukan
pada teknologi, perangkat lunak sangat penting bagi keberhasilan program inteljen
pasar.
b.
Dedikasi
adalah kunci untuk memegang proses intelijen bersama-sama. Fungsional lainnya, membantu untuk
mengotomatisasi pengolahan data menjadi informasi, secara teratur memberikan
output intelijen untuk penggunanya. Mereka juga berfungsi sebagai sebuah database dicari informasi yang terstruktur.
c.
Perangkat lunak juga penting untuk kelangsungan kegiatan
intelijen di saat-saat baik produsen atau pengguna dari perubahan kecerdasan.
Selain itu, perangkat lunak memfasilitasi aliran dua arah informasi dengan
mendorong basis pengguna untuk tidak hanya menggunakan kecerdasan tetapi untuk
menghasilkan konten juga. “
d.
Pada
dasarnya ada empat kategori pengguna intelejen
pemasaran :
a.
Konsumen,
b.
Analis dan
kepala fungsional,
c.
Tim TEKNOLOGI INFORMASI , dan
d.
Market
Intelligence peserta
jaringan.
e.
Strategi Intelijen pasar merupakan strategi yang dilakukan wirausaha
, untuk mendapatkan informasi tentang kondisi pasar yaitu;
a.
Keinginan dan kebutuhan konsumen,
b.
Kondisi dan perkembangan para pesaing,
c.
Perantara/distributor,
d.
Pemasok/suplayer
e.
Sistem koordinasi di internal perusahaan dalam menghadapi
persaingan dan
f.
Pelayanan terhadap konsumen.
f.
Wirausaha
membeli informasi intelijen dari pemasok
luar, mulai dari perusahaan riset hingga konsultan yang mengkhususkan diri
dalam intelijen persaingan. Belakangan ini kegiatan intelijen pemasaran semakin
banyak.
g.
Orang yang bertugas sebagai marketing
intelligence bukan hanya dituntut cerdas dalam pemikiran, namun juga
jeli dalam melihat persaingan yang ada
h.
Pejabat/orang intelejen pemasaran akan menempel ketat perusahaan, tapi tidak
secara terang-terangan. Yang pasti, selalu keep eyes pada perusahaan yang
menjadi pesaing mereka,
i.
Mengikuti seminar atau workshop yang
biasanya dihadiri oleh banyak perusahaan dengan orientasi yang sama. Dari
seminar inilah mereka bisa tahu tren akan mengarah ke mana.
j.
Cara lain adalah dengan membaca buku,
koran, atau publikasi bisnis, serta berbincang dengan pelanggan atau manajer
lain. Metode yang digunakan tersebut termasuk dalam contoh metode yang tidak
sistematis. Sedangkan metode yang sistematis antara lain diwujudkan dengan
melatih atau memotivasi marketer agar menjadi "mata" dan
"telinga" bagi perusahaan ataupun membangun sendiri pusat informasi
pemasaran, evaluasi, dan analisis.
k.
Seorang intelijen pemasaran adalah
menemukan adanya perkembangan baru
l.
Cara penting mengumpulkan informasi
secara efisien adalah dengan mendorong distributor, pengecer, dan para
perantara perdagangan lain untuk menyampaikan informasi intelijen pemasaran
yang penting
m.
Wirausaha juga dapat belajar tentang
strategi perdagangan para pesaing dengan membeli produk-produk mereka. Begitu
pula open house dan pameran dagang yang rutin dilakukan perusahaan untuk
pengenalan produk mereka kepada masyarakat ataupun mitra kerja adalah metode
tepat guna untuk “membaca” langkah bisnis mereka.
n.
Menjadi seorang intelijen pemasaran
tidaklah mudah. Mereka harus jeli dan mencermati arus perkembangan setiap
perusahaan. “Tuntutannya sangat besar. Kita harus pandai-pandai membaca situasi
dan kondisi. Jika tidak cermat
o.
Cara lain membeli informasi dari pihak luar.
Perusahaan-perusahaan riset dapat mengumpulkan dan menyimpan data panel
pelanggan dengan biaya yang lebih murah dibandingkan jika perusahaan tersebut
melakukan riset sendiri. Tidak hanya mengurangi biaya, waktu pun menjadi
terpangkas.
p.
Intelijen pemasaran dipakai secara
profesional sebagai suatu alat diplomasi oleh perusahaan yang bersaing.
Persaingan menjadi dasar pengembangan intelijen pemasaran, baik secara nasional
maupun global.
q.
Tidak hanya itu, pesatnya perkembangan
teknologi serta perubahan budaya yang terjadi secara simultan juga memerlukan
sebuah sistem intelijen pemasaran untuk menangkap animo dan selera pasar.
Dengan demikian, perusahaan dapat mengikuti kekinian dari perkembangan
kebutuhan masyarakat yang tidak pernah ada habisnya.
r. Melakukan Riset intelijen Pemasaran
secara continue
untuk mendapat informasi yang mutahir tentang trend pasar, akses pasar,
regulasi, trade berrier, kompetitor, kecenderungan pasar dan fenomena pasar
bebas dan lain lain
4.4 Tahap-Tahap Meningkatkan
Kualitas Intelijen Pemasaran
a.
Melatih dan memotivasi pegawai atau wirausahawan yang bertanggung jawab untuk melakukan intrelejen
pemasaran guna menemukan dan melaporkan perkembangan baru.
b.
Perusahaan memotivasi para pedagang perantara - reseller market
terdiri dari distributor, pengecer, dan para perantara lain untuk memberikan
informasi penting.
c. Perusahaan, dalam hal ini
wirausaha dapat memakai spesialis untuk mengumpulkan intelijen pemasaran
melalui pembelian produk pesaing, menghadiri promosi terbuka dan pameran
dagang, membaca laporan publikasi pesaing, menghadiri rapat pemegang saham
mereka, berbicara dengan karyawan, dealer, distributor, pemasok, dan agen
transportasi, mengumpulkan iklan-iklan pesaing, dan melihat berita tentang
pesaing di internet.
d. Perusahaan mendirikan “ customer advisory panel ” untuk menyusun
wakil pelanggan atau perusahan yang banyak pelanggan atau yang paling
blak-blakan atau pelanggan yang berpengalaman.
e. Perusahaan dapat membeli
informasi dari pemasok luar, seperti AC Nielsen dan survey research groups .
f.
Beberapa perusahaan telah menyebarkan intelijen pemasaran. Stafnya
mengamati publikasi-publikasi utama, meringkas berita-berita yang relevan,
menyebarluaskan buletin berita kepada manajer pemasaran
g.
Pemanfaatan komunikasi
melalui social media (IT)
4.5
Pentingnya
Intelejen Pemasaran
a.
Marketing Intelligence
System
(Sistem Inteljen Pemasaran) sebagai tools memperoleh “ Informasi harian
tentang perkembangan lingkungan pemasaran,
sistem intelijen pemasaran dan riset
pemasaran yang membantu para manajer mempersiapkan dan menyesuaikan
rencana pemasaran”.
b.
Merupakan
alat bantu (peta atau kompas) agar
berhasil mendapatkan target . Analogi yang sama juga terjadi di bisnis.
Pimpinan juga membutuhkan alat bantu
supaya keputusan yang dibuat tidak keliru.
c. Peranan informasi supaya pengambil
keputusan tak tersesat.
d.
Memiliki
cakupan yang luas atau menyeluruh tetapi meliputin12 elemen. seperti demografis penduduk, kondisi ekonomi,
teknologi, industri lain, distributor, pelanggan, produk substitusi, pemasok,
pemerintah atau aturan, prospek, budaya dan pesaing. Untuk tujuan ekspansi,
perusahaan ini membutuhkan intelijen
e.
Menerapkan
competitive
intelligence (CI), sebagai pengetahuan masa lalu dan masa mendatang
tentang lingkungan bisnis secara menyeluruh yang berujung pada tindakan, competitive
intelligence lebih dari sekadar mengetahui pesaing, intelijen pemasaran
memiliki kedudukan lebih tinggi daripada data dan informasi. karena intelijen
mengikuti proses: data —> informasi —> intelijen. Singkatnya, intelijen
lebih dari sekadar informasi. yang dihasilkan sudah dianalisis menjadi wawasan
(insight) sehingga membuat kesimpulan yang lebih baik, membuat rekomendasi yang
lebih cerdik, lebih memahami pemain yang pada akhirnya mendorong tindakan yang
tepat.
f.
Prosesnya
(CI) digambarkan sebagai siklus dengan
urutan: data —> informasi —> intelijen —> keputusan —> tindakan
—> hasil. Setelah hasil, berulang lagi dari data dan seterusnya. bahwa CI
memproses informasi menjadi intelijen untuk menjalankan tindakan.
g.
Menentukan
kebutuhan saat ini dan masa depan dan preferensi, sikap dan perilaku pasar, dan
untuk menilai perubahan-perubahan dalam lingkungan Bisnis yang dapat mempengaruhi ukuran dan sifat pasar di masa
depan.
h.
Sumber
informasi untuk memahami apa yang terjadi di pasar, apa masalah dan apa potensi
pasar. Interaksi antara variabel dari produsen, saluran komunikasi, dan
konsumen bervariasi efektivitas intelijen pemasaran yang mempengaruhi kinerja
penjualan produk baru.
i.
Perusahaan dapat belajar mengenai para pesaing dengan membeli
produk dari pesaing, mengikuti launching produk, melihat pameran pameran,
mengumpulkan iklan iklan pesaing.
4.6
Manfaat dan Pentingnya Program Intelejen Pemasaran
Perusahaan yang memanfaatkan inteljen akan
memperoleh manfaat manfaat diantaranya :
a. Membuat
tenaga penjualan dan pemasaran menjadi semakin cerdas dan cepat dalam
memberikan dukungan kepada pelanggan.
b. Jika
dilaksanakan, maka inteljen pemasaran akan dapat mengurangi biaya pokok
perusahaan dan berfocus pada usaha-usaha penjualan dan pemasaran di isu-isu
garis depan.
c. Dapat
digunakan untuk melakukan identifikasi peluang-peluang baru, misalnya
identifikasi kecenderungan baru pasar dan para pesaing.
d. Dapat
digunakan sebagai peringatan awal terhadap pergerakan para pesaing sehingga
perusahaan dapat melakukan tindakan “ perlawanan “ yerhadap para pesaing.
e. Dapat
meminimalisasi resiko-resiko investasi dengan cara melakukan deteksi dini
terhadap ancaman-ancaman dan resiko yang akan terjadi.
f.
Dapat membuat terlaksananya
interaksi dengan pelanggan saat ini dan
di masa yang akan datang.
g. Dapat
digunakan untuk melakukan seleksi pasar dan penempatan posisi perusahaan serta
segmentasi pelanggan dengan cara memahami kesesuaian penawaran perusahaan
dengan kebutuhan pasar.
h. Dapat
digunakan untuk memperoleh informasi secar lebih cepat. effisen, dan biaya yang
lebih murah dengan cara mengetahui sumber-sumber informasi yang teopat dan
sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
Pentingya
inteljen pemasaran dalam suatu organisasi bisnis karena lingkungan eksternal
bisnis yang perlu selalu dimonitor, diantaranya ialah :
a. Adanya
para pesaing.
b. Faktor-faktor
ekonomi yang selalu berubah-ubah.
c.
Maslah hukum dan
aturan-aturan dimana perusahaan beroperasi.
d. Pengaruh
sosiopolitik dan budaya setempat.
e. Berkembangnya
teknologi baru.
f. Adanya “vertical venue market “ (kelompok
perusahaan yang memiliki produk/jasa layanan yang sejenis yang dikembangkan dan
dipasarkan dengan menggunakan metode yang sama.
g. Diperlukannya
saluran distribusi untuk mengantarkan produk/jasa dari produsen ke pengguna
akhir.
h. Diperlukan
pemahaman profil pengguna akhir, kreteria pembelian dan preferensi calon
pembeli.
i.
Adanya “ Specifier” dan “ Influencer “ yang mempengaruhi proses pembelian.
j.
Adanya :” supplier “ .
Jadi,
pada dasarnya manfaat daripada inteljen pemasaran adalah untuk memperluas
pengamatan jangkauan pasar dari competitor
yang ada serta dapat memberikan proyeksi tentang kondisi pasar di masa yang
akan datang dengan memanfaatkan teknologi baru.
4.7
Sistem
Inteljen Pemasaran
a. Saat ini,
istilah populer marketing intelligence dan competitor
intelligencdenge, perannya aktif untuk mencari informasi Banyak organisasi
yang tidak menstrukturkan aktivitas tersebut
ke dalam suatu sistem informasi atau
sistem intelijen pemasaran (SIP). Aktivitas umum yang dilakukan organisasi :
·
memberikan data hasil dengan mengorganisasi informasi ke
basis data, seperti basis data pelanggan,
·
basis data produk,
·
basis data tenaga penjual, dan lain-lain.
Sebagai contoh,
basis data pelanggan akan berisi nama setiap pelanggan, alamat, transaksi masa
lalu, data demografik, dan psikografik (kegiatan, minat, dan opini).
Sebaliknya, SIP adalah aktivitas yang menghasilkan data kejadian. Misalnya,
pengusaha restoran dan kafe dapat mengklik data jumlah pengunjung yang menginap
di suatu hotel yang target pasarnya adalah wisatawan internasional.
b. SIP
adalah seperangkat prosedur dan sumber yang digunakan para pemimpin untuk memperoleh informasi harian mengenai
perkembangan di lingkungan pemasaran. Para pimpinan pemasaran mendapatkan intelijen pemasaran dari membaca
buku, published
information , dan publikasi perdagangan; berbicara dengan para
pelanggan, pemasok, dan distributor serta bertemu dengan para manajer perusahan
lain. Secara sederhana untuk mengelola SIP dapat dilakukan beberapa hal sebagai
berikut:
·
pertama, melatih dan mendorong pelaku usaha menemukan dan
melaporkan sejumlah perkembangan yang terjadi di pasar.
· Kedua,
mendorong para perantara (pengecer) dan perantara pemasaran lainnya
menyampaikan informasi intelijen penting lainnya (harapan dan kepuasan pasar).
· Ketiga,
pelaku usaha mengumpulkan intelijen persaingan pasar dengan mengikuti pameran
dagang (pembeli potensial, perilaku pembelian).
· Keempat,
pelaku usaha membentuk panel penasihat pelanggan yang terdiri dari pelanggan
tetap dan perwakilan penjualan.
· Kelima,
pelaku usaha membeli informasi dari berbagai sumber (perusahaan jasa riset, event organizer, biro
statistik swasta).
c.
SIP sebenarnya metode yang sistematis yaitu mempersiapkan sistem, mengumpulkan
informasi secara terus-menerus, evaluasi dan analisis, lalu menyebarkan dan
merespons ke masyarakat secara menyeluruh. Selain itu, SIP adalah salah satu komponen sistem informasi
pemasaran yang
mengintegrasikan seluruh komponen system pengolahan data perusagaan.
d. Sistem mengintegrasikan
data yang diperoleh dari perangkat
yang ada, sehingga Sistem
informasi pemasaran mampu menyediakan
informasi yang cepat dan rinci bagi manajemen suatu organisasi mengenai
keinginan, preferensi, dan perilaku pelanggan. Melihat posisi penting SIP
diperlukan lima hal yaitu plan, people, position, processes, dan performance.Plan.
e. Kriteria
informasi yang perlu diperhatikan adalah apa yang dihasilkan intelijen, siapa pengguna
intelijen, dari mana sumber informasi yang perlu digunakan dan bagaimana proses
pengolahan informasi, dan penyampaian intelijennya. Gunakan
SDM yang tepat dalam membangun SIP. SDM yang diperlukan untuk mengelola SIP
adalah yang memiliki kemampuan untuk: (i) mengelola data internal dan
eksternal, (ii) menganalisis dan menyintesis informasi sehingga memberikan
nilai tambah, (iii) melaporkan temuan pada pengguna informasi secara informatif
dan komunikatif, (iv) mengelola informasi yang berasal secara elektronis maupun
hardcopy.Position.
Integrasikan SIP ke dalam struktur pengambilan keputusan yang ada dalam
organisasi/perusahaan.
f. Ada beberapa
cara untuk mengukur kinerja SIP, yaitu kualitas informasi internal dan eksternal yang
terkumpulkan, tingkat penggunaan informasi oleh penentu kebijakan di
organisasi/perusahaan, dan kecepatan merespons permintaan dari pengguna
informasi. Salah satu cara yang paling efektif mengukur kinerja SIP adalah
dengan melihat dampak efektifvitas penggunaan intelijen yang digunakan. Untuk
menghindarkan kegagalan dalam membangun SIP perlu diperhatikan tiga sumber
kegagalan, yaitu kegagalan input, proses, dan output.
g. Kegagalan proses
berasal dari sistem penyimpanan data yang tidak up to date, teknik
analisis yang lemah, analisis data/informasi yang terlalu dangkal atau
berlebihan, metode produksi intelijen yang tidak efisien, dan umpan balik yang
kurang dari pelanggan atau stakeholder lainnya.
4.8
Kaitan Wirausaha Dengan Intelejen
Pasar
a. Sebagaimana
diuraikan di atas, yang dimaksud dengan Wirausaha adalah orang-orang yang
memiliki kemampuan melihat dan menangkap peluang bisnis, mengumpulkan
sumberdaya yang dibutuhkan guna mengambil keuntungan dan tindakan yang tepat
dalam memastikan keberhasilan. Dapat juga dikatakan Wirausaha atau entrepreneur
adalah seorang yang bertanggung jawab atas sebuah bisnis dengan memikul
risiko untung atau rugi
sangat membutuhkan data/informasi yang up to date dan akurat sebagai alat
untuk analisis situasi perkembangan
pasar baik domestic maupun luar negeri. Sering juga wirausaha
diartikan sebagai pelaku bisnis yang
lazim disebut sebagai pengusaha . Wirausaha adalah jenis usaha mandiri
yang didirikan oleh seorang wirausahawan mampu menciptakan lapangan
kerja baru dan mencari cara-cara atau teknik yang lebih baik dalam pemanfaatan
sumber daya, memperkecil pemborosan, serta menghasilkan barang atau jasa dalam
upayanya memuaskan kebutuhan orang lain. Menurut
Rhenal Kasali wirausaha bukanlah
seorang yang selfis atau narcis ia adalah seorang yang memikirkan orang
lain, yaitu pasar adalah kumpulan orang-orang yang memiliki kebutuhan dan
keinginan-keinginan yang belum tentu sama kebutuhan/keinginannya dengan
kebutuhan wirausaha. Sedangkan definis dasar.
b. Berdasarkan pengertian dasar dari
inteljen pemasaran adalah
(1) merupakan kegiatan dalam
mengumpulkan data internal dan eksternal disuatu pasar tertentu. Inteljen
pemasaran berfokus khususnya padea competitor, penggan, pengeluaran pelanggan,
kecenderungan pasar dan pemasok, (2) .Suatu proses dalam memperoleh dan
menganalisa informasi untuk memahami pasar baik pasar yang ada maupun pasar
potensial; untuk menentukan kebutuhan dan referensi saat ini dan yang akan
datang; memahami sikap dan perilaku pasar; dan menilai perubahan-perubahan pada
lingkungan bisnis yang dapat mempengaruhi ukuran dan sifat-sifat pasar dimasa
yang akan datang. (3) merupakan informasi yang sesuai dengan pasar perusahaan
yang dikumpulkan dan dianalisa secara khusus untuk tujuan pengambilan
pengambilan keputusan secara akurat dan meyakinkan dalam menentukan peluang
pasar, stratetgi penetrasi pasar, serta pengukuran perkembangan pasar. (4)
suatu alat bisnis yang digunakan untuk menemukan apa keinginan pelanggan dan apa
yang sedang dilakukan oleh pesaing bisnis wirausaha dalam usahanya untuk merebut pelanggan.
Intelejen Pemasaran juga berfungsi sebagai alat yang digunakan untuk membangun
strategi pasar dan program penjualan. (5) Intelejen pemasaran merupakan suatu
proses pengumpulan, analisis, penyediaan dan pengetrapan informasi dapat secara
kualitatif atau kuantitatif mengenai lingkuangan pasar eksternal.
Inti
dari pengertian di atas ialah bahwa inteljen pemasaran merupakan kegiatan
pengumpulan informasi yang berkaitan dengan pelanggan, competitor, pasar dan
lingkungannya untuk digunakan sebagai sarana pembuatan strategi pemasaran untuk
memperoleh pelanggan potensial bagi perusahaan serta prediksi kondisi pasar
diwaktu yang akan datang untuk menentukan kebijakan dan arah perusahaan dalam
menentukan target pasar.
c. Hampir
diseluruh negara di dunia dan sangat membutuhkan wirausaha untuk dapat
beperan aktif dalam memacu pertumbuhan pembangunan yang cepat dengan cara
memberi kontribusi dalam menggerakan perekonomian menjadi lebih baik, didukung dengan
kegiatan intelejen pemasaran, diantaranya melalui kegiatan market research, survey pasar, market
brief, Chamber of Commerce,
majalah atau jurnal ekonomi. Dalam pembangunan ekonomi
suatu negara, kewirausahan mempunyai peranan
penting. Global Enterpreneurship Monitor (GEM) menemukan bukti bahwa
hubungan antara kewirausahaan dan pembangunan ekonomi mampu mendirikan suatu
negara sejahtera karena unggul dalam kualitas untuk mengorganisasikan sumber daya
yang diperlukan dalam menciptakan nilai tambah. Dalam laporan GEM Indonesia di
posisikan dengan kondisi jumlah wirausaha yang besar tapi dengan pendapatan
perkapita yang tergolong kecil.
Hal
lain adalah peran wirausaha yang sangat besar tidak hanya pada masyarakat pada umumnya. Pemerintah, lembaga non profit, dan LSM, serta perusahaan swasta juga
memerlukan kewirausahaan, atau disebut sebagai intrapreneurship, yaitu entrepreneurship yang ada
dalam organisasi.
d. Keberhasilan wirausaha dalam
persaingan sangat ditentukan oleh tersedianya data/informasi bisnis terkini dan ketajaman wirausahawan melihat dan membaca peluang pasar diantaranya melalui
kegiatan intelejen pasar atau Intelijen bisnis, merupakan informasi
rahasia yang didapatkan suatu perusahaan mengenai saingannya dan pasar. Dengan cara melihat peluang pasar yang kecenderungan bisnisnya super kompetitif,
maka hasil riset pasar, studi pasar maupun pengamatan pasar langsung, kedudukannya menjadi strategis. Marketing Intelligent, adalah suatu
prosedur dan sumber daya yang digunakan oleh manajer pemasaran untuk memperoleh
informasi harian mengenai apa yang sedang terjadi di lingkungan perusahaan Output
adalah : data kejadian (Happening Data)
e. Wirausaha memiliki
banyak data/informasi. Data memberitahukan tentang pelanggan, tren penjualan,
persediaan, keuntungan dan kerugian, dan banyak lagi. Atau lebih tepatnya, data
akan memberi tahu semua hal ini, jika hanya wirausaha bisa mengambil tumpukan
besar dari fakta-fakta dan angka dan memahaminya serta menjelaskan dengan menggunakan alat-alat
dan teknologi yang membantu wirausaha memahami data. Intelijen pasar merupakan bagian dari Business
Intelejen yang berbeda apa yang disebut dengan spionase bisnis. Intelejen
pemasaran dilakukan dengan terbuka dan
dilandasi dengan dasar-dasar ilmiah meski tidak seketat seperti dalam riset
pemasaran serta etika standar yang ketat, sekalipun demikian dalam memperoleh
informasi intelejen diperlukan langkah-langkah yang sistematis. Sedang spionase
bisnis merupakan kegiatan mata-mata dalam dunia bisnis yang dilakukan secara
rahasia untuk mencuri data/informasi lawan bisnisnya. Bisnis intelijen sangat
penting untuk setiap wirausaha yang
ingin unggul lingkungan bisnis yang berkembang pesat. Bisnis intelijen wirausaha memberikan informasi up-to-the-menit wirausaha
masa lalu, sekarang dan masa depan dengan memutar massa data bercampur aduk
menjadi kunci dan ringkasan laporan rinci yang dapat menuntun
keputusan-keputusan bisnis penting. Bisnis
intelijen termasuk fungsi seperti pelaporan, analisis dan penggalian data, dan
salah satu cara termudah dan tercepat untuk mendapatkan informasi tentang data wirausaha
adalah dengan menggunakan solusi
perangkat lunak bisnis intelijen yang akan memungkinkan wirausaha untuk menghimpun data yang mendalam dan
menghasilkan laporan BI untuk internal dan eksternal digunakan.
f. intlejen pasar atau pengamatan pasar, yaitu
kegiatan untuk mencari dan memperoleh barang keterangan dan informasi, maka perlu
dilakukan oleh wirausaha secara berkesinambungan , sehingga diperoleh data/informasi dengan cara mengikuti
perkembangan yang terjadi setiap harinya melalui mengumpulkan informasi dan data lewat media
masa dan published information. Para manajer pemasaran mendapatkan intelejen
pemasaran (marketing intelligence)
dari membaca buku, surat kabar, dan publikasi perdagangan. Berbicara dengan
para pelanggan, pemasok, dan distributor, serta bertemu dengan para manajer
perusahaan lain. Perusahaan dapat melakukan beberapa langkah untuk memperbaiki
mutu intelejen perusahaan. Tidak kalah pentingnya mengajak diskusi para
pemangku kepentingan (stakeholder)
baik itu pemerintahan, asosiasi dagang, pengusaha, maupun masyarakat (termasuk
mahasiswa) yang berbinis dinegara akreditasi. Disamping itu, mengujungi pameran
dagang dalam dan negeri luar,
training/seminar/workshop, pasar, melakukan studi pasar secara makro, studi
produk . Untuk mempertahankan
eksistensi perusahaan, seorang pengusaha harus pandai membaca situasi pasar
terkini. Data informasi intelijen ekonomi (economic intelligence/EI) dapat dijadikan acuan untuk
menentukan strategi dan kebijakan.
g. Kondisi dunia global menuntut
perusahaan untuk dapat bertahan dalam persaingan yang ketat. Untuk bertahan
perusahaan harus dapat memanfaatkan peluang yang ada dalam pasar dengan cepat.
Untuk dapat melakukan hal ini, perusahaan memerlukan tindakan yang cepat,
memiliki kemampuan untuk melihat ke depan, memiliki hasrat yang tinggi dan juga
tidak birokratis, dan data/informasi yang dapat dipercaya Sifat sifat entrepreneurial tersebut sangat diperlukan oleh perusahaan. Dalam
menghadapi persaingan didunia pemasaran yang semakin ketat, Perusahaan dituntut
untuk bisa mendapatkan informasi tentang segala hal yang berhubungan dengan
perubahan-perubahan pasar terbaru dengan cepat dan akurat.
Untuk Pangamatan pasar ekspor, Intelijen pasar adalah langkah kunci dalam pembuatan
strategi ekspor. Melakukan intelijen pasar adalah
lebih dari sekedar mengumpulkan statistik dan
informasi. Tidak ada
penelitian dapat berlaku sampai dianalisis dan diubah menjadi wawasan yang
relevan untuk membantu manajer membuat keputusan berdasarkan fakta. Analisis
itu, bersama dengan intuisi manajer akan menciptakan dasar dari strategi masuk
pasar ekspor dan perencanaan lebih lanjut.
BAB V
KESIMPULAN
DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Inteljen Pemasaran merupakan bagian dari Inteljen Business adalah instrument vital dalam menyusun strategi pemasaran baik dalam negari
maupun pasar luar negeri . Eksistensinya
dari inteljen Pemasaran, yaitu merupakan kegiatan pengumpulan informasi
yang berkaitan dengan pelanggan, competitor,
pasar dan lingkungannya untuk digunakan sebagai sarana pembuatan strategi
pemasaran guna memperoleh pelanggan potensial bagi perusahaan serta sebagai
alat untuk memprediksi kondisi pasar diwaktu yang akan datang melalui
pemanfaatan teknologi komunikasi terbaru dan mengikuti perkembangan pasar bebas.
Dengan adanya
Intelljen pemasaran sangat memberikan manfaat bagi perusahaan untuk menentukan
target pasar dan menyusun perencanaan strategis dalam menguasai pasar.
Perusahaan atau wirausaha yang memiliki standing
position dalam hal SDM dan daya saing akan dapat menguasai pasar domestic maupun luar negeri. Dengan
inteljen pasar dapat memberikan updating data setiap hari tentang
perkembangan pasar dan pesaing sebagai bahan acuan dalam menganalisa dan menetapkan
positioning perusahaan untuk
memperkuat spesialisasi jenis usaha.
Tujuan yang mendasar dari Inteljen
pasar adalah untuk membantu para manajer pemasaran membuat keputusan yang
mereka hadapi setiap hari dalam berbagai area tugasnya, termasuk memutuskan
arah perusahaan.
Dalam rangka pencapaian sasaran pembangunan
perdagangan diperlukan informasi
perkembangan perdagangan dari negara akreditasi secara berkala dan rutin maupun
adhoc. Oleh karena itu, pemerintah melalui Keputusan Menteri
Perdagangan Nomor 706/M-DAG/KEP/9/2011, melakukan kegiatan Market
Intelligence secara fokus
dan mendalam mengenai kondisi pasar negara akreditasi untuk produk tertentu untuk
mendapatkan informasi terkini tantangan dan peluang ekspor produk tertentu di negara akreditasi dengan mengamati produk
sejenis dari negara pesaing, serta pemilihan saluran distribusi dan strategi
pemasaran ekspor produk tertentu ke negara akreditasi.
Kegiatan dimaksud
dalam rangka memfasilitasi eksportir melakukan kegiatan Intelejen Pasar ke
beberapa negara pasar tujuan ekspor Indonesia untuk mendapat informasi tentang potensi produk Indonesia di Negara
akreditasi HS 4 digit. Dengan Market Intellegence untuk menyediakan
informasi intelijen produk terkini untuk dunia
usaha, lingkungan internal dan pemangku
kepentingan lainnya.
5.2 Saran-saran
a. Inteljen
pasar merupakan suatu tools of marketing
dalam melakukan kegiatan bisnis yang seyogyanya mendapatkan tempat baik
dikalangan wirausaha atau perusahaan sebagai pertimbangan yang penting dalam
menyusun strategi pemasaran.
b. Keberhasilan
inteljen pasar sangat tergantung dengan tersedianya data dan informasi terkini
yang diperoleh dari marketing research, survey pasar, market brief, dan
analisis pasar yang dilakukan secara terus menerus, mengikuti perkembangan
pasar, faktor lingkungan strategis pasar dan trend konsumen modern yang selektif
dan friendly.
c. Inteljen
pemasaran dapat digunakan sebagai referensi dalam menghadapi persaingan bagi
perusahaan atau perguruan tinggi sebagai wacana stadium general pilihan, dalam
memberikan wawasan wirausaha bagi mahasiswa dilingkungan perguruan tinggi,
khususnya APP.
d. Hasil kegiatan
Intelejen Pasar lapangan tersebut agar disosialisasikan secara pro aktif kepada
dunia usaha atau eksportir maupun Mahasiswa sebagai calon pengusaha (Eksportir)
, sehingga informasi produk/pasar dari negara akriditasi tersebut dapat
dijadikan bahan rujukan dalam membuat strategi penetrasi perusahaan untuk masuk
kepasar ekspor
e. Program Inteljen
pemasaran bagi ekspotir sangat strategis dalam melakukan strategi penerobosan
pasar luar negeri. Agar lebih mengenai target sasaran perlu sinergi dalam
penyusunan perencanaannya cengan cara
melibat pemangku kepentingan (stakeholder)
dalam pelaksanaannya (KADIN, Perusahaan/Eksporti dan Pemerintah, Atase
Perdagangan dan ITPC, Asosiasi dagang di Luar Negeri seperti Chamber of Commerce),
masyarakat Indonesia yang berbisnis dinegara tersebut serta Mahasiswa yang
sedang tugas belajar di negara akreditasi tertentu
DAFTAR PUSTAKA
BUKU/REFRERENSI
1.
Basu
Swastha Dharmesta , 2001, kuliah umum,
intelijen pemasaran,
2.
Eddi
Suprayitno, 2011 inteljen pemasaran sebagai strategi dalam keunggulan bersaing perusahaan, Marketing Strategik ,
3. Frans Hero Kamsia Purba, 2012 Pengembangan Sistem Intelijen
Pemasaran / Market Inteligent dalam Strategi untuk memenangkan Pemasaran dalam
Kompetisi Persaingan Usaha, Market Intellegence,
4.
Hasan,
Ali, 2008, Marketing , Yogyakarta
9. Kepala Pusat pelayanan Informasi
Ekspor BPEN, 2006, Forum Konsul teknis, Yogyakarta
5. Kompetitif Intelejen Pemasaran, 2011, Pengertian Sistem Intelijen Pemasaran,
6.
Market intelligence, BPEN-DEPDAG, 2006. forum konsultasi teknis, Yogyakarta
7. Market Orientation and profitability
in Small Industrial Firms”, Journal of
Marketing Theory and Practice, Summer
8. Novyzar Nst, Riza, Manajemen Usaha Kecil Menengah Latar Belakang Usaha Kecil Dan Menengah, Universitas , Mercu Buana
9. Pelham, 1997
10.
Pelham,
Alfred M, 1997, “Mediating Influence on The Relationship Between
11. Popy Rufaidah, 2007, Sistem Intelijen Pemasaran
12. Rizki affandi nasution, Marketing Intelligence System (Sistem Intelijen Pemasaran), Customer
Relationship Management, Radical Marketing,
13. Sarwono, Jonathan, 2011, Marketing
Intellegence,
14. Suprayitno Eddi, 2011,
Intelijen Pemasaran Sebagai
Strategi Dalam Keunggulan Bersaing
Perusahaan
15. Tania, Arum, 2011, Peran Kewirausahaan
Bagi Negara dan opembangunan Indonesia
INSTRUMEN
PENGATUR
16.
Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 3 Tahun 2014 Tentang Perindustrian,BAB I Ketentuasn Umum, ayat
(2)
17.
Undang-undang
Nomor 20, Tahun 2008, Tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
18.
Peraturan
Menteri Perdagangan no. 706/M=DAG/KEP/9/2011 Tentang Pedoman Penyusunan dan
Mekanisme Pelaporan Perawakilan Perdagangan di Luar Negeri
KAMUS
19. Wikipedia
Ensiklopedia
20. Kamus Bisnis
: Intelijen pemasaran (marketing
intelligence) adalah informasi harian tentang perkembangan lingkungan
pemasaran yang
membantu manajer menyiapkan dan menyesuaikan rencana
pemasaran.
INTERNET
http://id.hicow.com/bisnis/persaingan/pasar
intelijen- l
http://sekedarwawasan. blogspot.com, 2011
http://www.referensimakalah.com/2012/08/pengertian-dan-tujuan-kajian-pustaka.htm,
akses 5 Maret 2014
http://id.wikipedia.org/wiki/Intelijen,
diakses, 5 Maret 2014
http://prabugomong.wordpress.com/2010/10/08/apa-itu-intelijen/,
diakses Tanggal 5 Maret 2104
http://organisasi.org/pengertian_definisi_macam_jenis_dan_penggolongan_industri_di_indonesia_perekonomin_bisnis,
diakses 7 Juli 2013
http://definisipengertian.com/2012/pengertian-definisi-industri-menurut-para-ahli,
diakses 7 Juli 2013
http://sunlightheart.wordpress.com/2012/09/20/sistem-pasar-bebas-oleh-adam-smith-dan-kritik-kritik-untuknya/,
diakses 5 Maret 2014
http://globalisasiriva.blogspot.com/p/pengertian-globalisasi.html.
diakses 5 Maret 2014
http://koffieenco.blogspot.com/2013/08/macam-macam-metode-penelitian.html,
diakses 7 Maret 2014
Seputarpendidikan003.blogspot.com,
diakses tanggal 7 Maret 2014
MOHON IZIN COPAS
BalasHapusTerimakasih artikelnya. Silakan baca artikel saya di Akademi Asuransi: Mengapa Tanggapan Konsumen Penting bagi Bisnis Anda Akademi Asuransi: Mengapa Tanggapan Konsumen Penting bagi Bisnis Anda
BalasHapusThanks artikelnya,sangat bermanfaat.
BalasHapus