Rabu, 10 Desember 2014

Marketing Intellegence Pengamatan Pasar




MARKETING INTELLEGENCE
Pengamatan Pasar

(Kiat-Kiat Wirausaha  Dalam Menembus Pasar Domestik Dan Internasional )


BAB  I

PENDAHULUAN


1.1      Latar Balakang

Saat ini, belum banyak yang mengedepankan soal market intelligence (Intelijen Pemasaran) sebagai bagian penting dari pemasaran. Hal ini tentu saja berkaitan dengan masih belum dirasa pentingnya oleh perusahaan baik dalam pengembangan pemasaran produk maupun dalam memproteksi rahasia perusahaan dari intaian Intelijen Pemasaran pesaing.



Pada era abad ke 21 ini, persaingan semangkin meningkat seiring dengan berlakunya sistem pasar bebas. Berbagai strategi digunakan perusahaan/organisasi untuk  memenangkan persaingan. Lingkungan eksternal perusahaan/organisasi merupakan salah faktor yang sangat menentukan keberhasilan suatu perusahaan dalam  memenangkan persaingan. Metode yang digunakan untuk  mendapatkan informasi dari lingkungan eksternal merupakan modal dasar bagi perusahaan dalam  menata dan menyiapkan strategi yang diterapkan perusahaan untuk mencapai keunggulan bersaing secara berkelanjutan (sustainable competitive advantage).

Pada dasarnya Intelijen Pemasaran merupakan salah satu strategi yang dapat digunakan oleh perusahaan/organisasi atau wirausaha untuk mendapatkan informasi pasar terutama konsumen dan pesaing. Strategi ini memfokuskan pada kebutuhan dan keinginan konsumen serta posisioning pesaing dan strategi yang digunakan pesaing. Perusahaan/organisasi yang mampu mengendalikan pasar (market driven) adalah merupakan perusahaan/organisasi memenangkan persaingan. Untuk itu, perusahaan berupaya untuk mendapatkan informasi sebanyaknya  dan secepat mungkin tentang kondisi pasar.

Menurut  Pelham,1997,  sebuah bisnis yang memiliki koleksi informasi pasar dan kemampuan memproses yang baik membuat ramalan bisnis dengan lebih tepat, dan membuat perubahan-perubahan cepat di pasar dan memahami arti nilai superior bagi pelanggan. Pemahaman  makna dari pernyataan dimaksud  apa yang terjadi akan kebutuhan konsumen adalah sesuatu yang penting. Kegagalan menentukan hal tersebut  di masa kini dan di masa depan akan mengarah pada menghasilkan produk dan pelayanan yang tidak memuaskan konsumen.  Berbagai Informasi pasar ini di dapat melalui suatu fungsi di dalam perusahaan/organisasi, yaitu apa yang disebut ”intelijen pemasaran” (selanjutnya akan disingkat IP). Dapat dikatakan bahwa jantung pendekatan adalah pengamatan pasar informasi tentang perkembangan ekonomi dan perdagangan. Sistem Intelejen Pasar  yang telah dikembangkan di dunia manufaktur yang berbasis teknologi informasi di-eksplor, termasuk sistem informasi pemasaran (marketing information system-MIS), dan sistem dukungan pengambilan keputusan (decision support system- DSS), dan perkembangan.

Melakukan Intelejen Pasar  adalah lebih dari sekedar mengumpulkan data statistik dan informasi. Tidak ada penelitian dapat berlaku sampai dianalisis dan diubah menjadi wawasan yang relevan untuk membantu pimpinan  membuat keputusan berdasarkan fakta. Analisis itu, bersama dengan intuisi pimpinan  akan menciptakan dasar dari strategi masuk pasar ekspor dan perencanaan lebih lanjut.

Sebagai dasar pemikiran mengapa melakukan Intelijen Pasar, hal ini  penting bagi suatu perusahaan, mengingat  perannya sangat strategis karena Intelijen Pasar merupakan salah satu bagian pekerjaan strategis bagi setiap personil dalam perusahaan untuk dapat mengumpulkan data dan informasi yang berkaitan dengan pelanggan, pasar dan lingkungannya yang digunakan sebagai sarana pembuatan strategi pemasaran guna memperoleh pelanggan potensial bagi perusahaan dan  memprediksi kondisi pasar diwaktu yang akan datang.
Strategi pemasaran tergantung pada Intelijen Pasar yang superior. Dalam dunia  perdagangan luar negeri   Intelijen Pasar merupakan  langkah kunci dalam pembuatan strategi ekspor. Pada era globalisasi sekarang ini persaingan usaha, baik pasar domestik maupun pasar internasional sangat ketat. Untuk  memenangakan persaingan tersebut, perusahaan harus menguasai  informasi pasar.  Kecepatan dan perkembangan informasi sebagai akibat kemajuan  Teknologi Informasi semakin tidak dapat terhindari, maka perusahaan harus aktif untuk mencari dan mengolah informasi yang berhubungan dengan apa yang sedang terjadi baik internal maupun eksternal dan apa yang dilakukan perusahaan pesaing, sehingga perusahaan dapat melakukan penyesuain dengan demand pasar yang berkembang dan  bisa tetap exis di pasar dalam  dan luar ngeri.

Meningkatnya persaingan pada era globalisasi pasar mendorong setiap bisnis untuk mampu lebih unggul dibanding para pesaingnya. Upaya yang dilakukan oleh perusahaan/organisasi dalam menciptakan keunggulan bersaing yang berkelanjutan (sustanable competitive advantage) dengan melaksanakan stratejik intelijen pasar (market inteligent strategic). Stratejik intelijen pasar merupakan stratejik yang dilakukan perusahaan/organisasi untuk mendapatkan informasi tentang kondisi pasar, yaitu keinginan dan kebutuhan konsumen, kondisi dan perkembangan para pesaing, perantara/distributor, pemasok/suplyer serta sistem koordinasi di internal perusahaan dalam menghadapi persaingan dan pelayanan terhadap konsumen.
Informasi merupakan salah satu faktor penentu untuk terciptanya keunggulan bagi suatu perusahaan. Bill Gate menyatakan bahwa barangsiapa mampu mendapatkan informasi sebanyak dan secepat mungkin, maka dia akan mengusai dunia. Strategi intelijen pemasaran merupakan suatu cara/metode yang dapat digunakan untuk mendapatkan informasi pasar dan pesaing dalam upaya memenangkan persaingan di pasar global
( Eddi Suprayitno, 2011).

Pemerintah melalui Kementerian Perdagangan (Kepmen) Nomor 706/M-DAG/KEP/9/2011 tentang Pedoman Penyusunan dan Mekanisme Pelaporan Perwakilan Perdagangan di Luar Negeri ), dalam hal ini, Direktorat Jenderal Pengembangan memfasilitasi eksportir dengan menyediakan dan pemberian informasi pasar aktual atas  kegiatan Intelejen Pasar Ekspor yang dilakukan ke beberapa negara pasar tujuan ekspor Indonesia untuk mendapat informasi tentang  Potensi Produk Indonesia di Negara akreditasi HS. 4  digit.

Penguasaan informasi yang akurat dan terbaru mengenai karakteristik produk dalam perdagangan dunia merupakan salah satu kunci keberhasilan eksportir dalam memasuki pasar global karena daya saing suatu produk dapat dipengaruhi oleh teknologi dan regulasi yang diterapkan di negara pesaing. Dengan demikian, Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional berupaya mengumpulkan dan memberikan pelayanan informasi mengenai karakteristik produk dan keunggulan pesaing di pasar tujuan ekspor. Salah satu strategi untuk mendapatkan informasi mengenai produk di pasar tujuan ekspor adalah dengan melakukan kegiatan intelijen pasar (produk). Intelijen pasar/produk merupakan kegiatan untuk mendapatkan informasi yang akurat mengenai produk yang dipasarkan di negara tertentu dan keunggulan pesaing, sehingga informasi yang diperoleh dapat dimanfaatkan oleh eksportir dalam melakukan adaptasi produk agar diterima di negara tujuan.

Atas dasar uraian  di atas penulis ingin  mendalami untuk meneliti dengan mengambil judul : Marketing Intellegence : Kiat-kiat Wirausaha Dalam Menghadapi Pasar Domestik Dan Internasional “

1.2      Maksud dan tujuan

Maksud pembuatan dan penyusunan peneltian ini tentang Intelijen Pasar, khususnya sebagai bahan pertimbangan atau referensi dan rujukan, sebagai referensi bagi wirausaha, khususnya bagi Mahasiswa Program Studi Perdagangan Internasional, Akademi Pimpinan Perusahaan (APP) untuk meningkatkan wawasan pengetahunan bahwa dalam  era globalisasi, perusahaan dipaksa untuk siap meningkatkan daya saingnya melalui Sistem Intelijen Pasar berbasis teknologi informasi.
Tujuannya adalah:
a.  Agar mahasiswa calon eksportir dapat memahami pentingnya kegiatan bisnis melalui Intelijen Pasar sebagai strategi  dalam melakukan pengamatan pasar.
b.  Agar mahasiwa calon eksportir mengerti akan Sistem Intelijen Pasar adalah suatu prosedur dan sumber yang digunakan oleh wirausaha untuk mendapatkan informasi tentang perkembangan terkini dari pasar.
Ke depan, melalui kajian ini diharapkan Mahasiswa yang melakukan kegiatan wirausaha di  APP (calon eksportir) dapat  lebih handal dalam menyusun strategi untuk mendapatkan informasi dan data yang  akurat  memasuki suatu pasar (pasar dalam negeri maupun pasar luar negeri)  dalam melaksanakan bisnis, khususnya ekspor ke  manca negara.

1.3      Ruang lingkup

Penelitian Intelijen Pasar diperuntukkan, khususnya bagi Mahasiswa APP yang melakukan kegiatan wirausaha di bidang ekspor , khususnya Program Studi Perdagangan Internasional yang pembahasannya menekankan akan masalah dan menelaah kebutuhan pentingnya peran Intelijen Pasar bagi perusahan/organisasi yang ditinjau dari aspek pengamatan pasar dengan strategi pengumpulan data dan infornasi pasar  yang akurat dan modern (not us usual) akan digunakan oleh wirausaha  di bidang ekspor dalam mengambil  keputusan untuk  menentukan kiat-kiat menghadapi persaingan yang ketat dan kompetitif  di era globalisasi berbasis Teknologi Informasi



 


BAB  II   

TINJAUAN PUSTAKA


Kajian pustaka dalam penelitian, baik penelitian pustaka maupun penelitian lapangan mempunyai kedudukan yang sangat penting. Bahkan tidak berlebihan jika dikatakan bahwa kajian pustaka merupakan variabel yang menentukan dalam suatu penelitian. Karena akan menentukan cakrawala dari segi tujuan dan hasil penelitian. Di samping itu, berfungsinya memberikan landasan teoritis tentang mengapa penelitian tersebut perlu dilakukan dalam kaitannya dengan kerangka pengetahuan. Oleh karena itu, pengertian kajian pustaka umumnya dimaknai berupa ringkasan atau rangkuman dan teori yang ditemukan dari sumber bacaan (literatur) yang ada kaitannya dengan tema yang akan diangkat dalam penelitian.

Tujuan utama kajian pustaka adalah untuk mengorganisasikan penemuan-penemuan peneliti yang pernah dilakukan. Hal ini penting karena pembaca akan dapat memahami mengapa masalah atau tema diangkat dalam penelitiannya.

2.1  Pengertian Intelijen Pemasaran

Definisi Intelijen pasar/pemasaran adalah pengumpulan dan  analisis secara  sistematis informasi-informasi yang tersedia di masyarakat yang berkaitan dengan pesaing dan perkembangan pada lingkungan pemasaran.

Menurut Ali Hasan, Intelijen Pemasaran adalah serangkaian prosedur dan sumber-sumber yang digunakan oleh para manajer untuk memperoleh informasi setiap hari mengenai perkembangan pemasaran.

       Berdasarakan Badan Pengembangan Ekspor Nasional sekarang menjadi Direktorat Jenderal Pengembangan Ekapor Nasional, KEMENTERIAN Perdagangan, mendifinisikan Intelijen Pemasaran, yaitu Proses yang sistematis : Pengumpulan, analisis dan  penyebaran informasi dalam rangka pencapaian tujuan perusahaan/organisasi dengan tujuan menyediakan informasi bagi pengambil keputusan dibidang ekspor, internal perusahaan/organisasi dan eksportir atau calon eksportir.

Menurut kamus Bisnis : Intelijen Pasar adalah informasi harian tentang perkemabangan lingkungan yang membantu manajer menyiapkan dan menyesuaikan rencana pemasaran.

Dapat dikatakan kegiatan Intelijen Pemasaran (Marketing Intelligence) adalah Informasi sehari hari  mengenai perkembangan dalam lingkungan pemasaran yang digunakan Manajer Untuk menyiapkan & menyesuaikan rencana pemasaran.

Pada era globalisasi perusahaan dipaksa untuk siap meningkatkan daya saingnya, termasuk di dalam penentuan harga produk di pasar. Penentuan harga produk merupakan suatu aspek paling penting dalam konsep pemasaran, termasuk di dalam industri manufaktur dan jasa. Dari hasil riset, terungkap bahwa sampai hari ini ada satu strategi yang dipakai secara luas penentuan harga berbasis estimasi biaya (cost-based pricing). Terdapat dua masalah besar dengan strategi ini, yaitu harga terlalu rendah atau harga terlalu tinggi relatif terhadap standar ”value” dari perusahaan. Akibatnya profit perusahaan menjadi tidak optimal atau malahan gagal sama sekali dalam mendapatkan pelanggan. Kedua hal tersebut sudah tentu dapat membawa perusahaan kepada kebangkrutan.

KATA intelligence dalam kamus memiliki arti ‘kecerdasan’. Namun secara umum, istilah intelijen sering diasosiasikan dengan aktivitas memata-matai. Kata intelijen di dunia bisnis sebenarnya berhubungan dengan aktivitas mencari informasi tentang kegiatan yang dilakukan pesaing perusahaan.

Marketing intelligence dan competitor intelligence  istilah itu selalu bergandengan bersama-sama dilakukan organisasi yang secara aktif untuk mencari informasi yang berhubungan dengan apa yang sedang terjadi dan apa yang dilakukan perusahaan pesaing.
Dalam pengertian lain bahwa Intelejen Pasar  adalah informasi yang sudah dievaluasi yang kredibilitasnya, pengertian dan pentingnya tidak bisa dipungkiri.

2.2  Sistem Intelijen Pemasaran

Sistem IP adalah suatu prosedur dan sumber yang digunakan oleh manajer untuk mendapatkan informasi setiap harinya tentang perkembangan berkelanjutan dari pasar.  Jadi sistem ini memberikan data/informasi apa yang terjadi pada pasar (Kotler, 1997).
Tujuan yang mendasar adalah untuk membantu para manajer pemasaran membuat keutusan yang mereka hadapi setiap hari dalam membagi area tugasnya, termasuk memutuskan besarnya harga. Sebagai pemimpin di perusahaannya. Para manajer pemasaran mempunyai kebutuhan yang tinggi mengenai informasi pasar, seperti perubahan cara membeli kliennya, perubahan jasa/produknya, dan lain-lain (Churchil, 1995).

Meningkatnya persaingan  pada era globalisasi pasar mendorong setiap bisnis untuk mampu lebih unggul dibanding para pesaingnya. Upaya yang dilakukan oleh perusahaan/organisasi dalam menciptakan keunggulan yang berkelanjutan (sustainable competitive advantage). Strategi intelijen pasar merupakan strategi yang dilakukan perusahaan/organisasi untuk mendapatkan informasi tentang kondisi pasar, yaitu keinginan dan kebutuhan konsumen, kondisi dan perkembangan para pesaing, perantara/distributor, pemasok/suplayer serta sistem koodinasi di internal perusahaan dalam menghadapi persaingan dan pelayanan terhadap konsumen.

Langkah langkah penting sistem intelelijen pemasaran : Perusahaan dapat melatih staf bagian penjualan untuk meningkatkan kepekaan mata, telinga dalam melihat informasi-informasi penting selama ia manjalankan tugas penjulannya dan kemudian dilaporkannya kepada manajemen/marketing manajer. Posisi staf penjualan adalah sangat strategis untuk mengumpulkan data intelijen pemasaran. Misalnya dari pembicaraan dengan para pembeli, mungkin saja pembeli menyampaikan sesuatu informasi tentang produk sejenis yang dijual oleh pesaing kita. Staff penjualan (atau bahkan staff lainnya) perlu dilatih tentang hal ini, sebab oleh karena kesibukannya mereka bisa jadi tidak peka terhadap perkembangan dilingkungan pemasarannya. Mendorong bagian distribusi, retailer untuk mengumpulkan informasi penting tentang perusahaan sejenis. Perusahaan dapat belajar menganalisa para pesaing dengan membeli produk dari pesaing mengikuti launching produk, melihat pameran pameran, mengumpulkan iklan-iklan pesaing.

Sementara sistem pencatatan internal memberikan data hasil (result data), sistem intelejen pemasaran memberikan data kejadian (happenings data). Sistem intelejen pemasaran adalah seperangkat prosedur dan sumber yang digunakan oleh para manajer untuk memperoleh masalah harian mengenai perkembangan dilingkungan pemasaran. Para manajer pemasaran mendapatkan intelejen pemasaran (marketing intelligence) dari membaca buku/referensi, surat kabar, dan publikasi perdagangan. Berbicara dengan para pelanggan, pemasok, dan distributor, serta bertemu dengan para manajer perusahaan lain. Perusahaan dapat melakukan beberapa langkah untuk memperbaiki mutu intelejen perusahaan :

1.  Perusahaan tersebut dapat melatih dan mendorong tenaga penjual untuk menemukan dan melaporkan sejumlah perkembangan baru.
2.  Perusahaan tersebut dapat memotivasi para distributor, pengecer, dan perantara  pemasaran lain supaya menyampaikan informasi intelejen penting.
3.  Perusahaan dapat mengumpulkan intelegen persaingan (informasi penting dibidang persaingan) dengan membeli produk para pesaing; mengikuti open house, dan pameran dagang; membaca laporan yang dipublikasikan pesaing; menghadiri pertemuan para pemegang saham; berbicara kepada para karyawan, deler, distributor, pemasok, dan agen pengangkut; mengumpulkan iklan para pesaing; dan membaca cerita baru tentang para pesaing di Internet.
4.  Perusahaan dapat membentuk panel penasehat pelanggan yang terdiri dari pelanggan perwakilan para penjualan atau pelanggan terbesar perusahaan atau pelanggan yang paling blak- blakan atau pelanggan yang paling canggih.
5.  Perusahaan dapat membeli informasi dari para pemasok luar seperti A.C. Nielsen Company dan Information Resources, Inc.
6.  Beberapa perusahaan mempergilirkan intelejen pemasaran. Stafnya mengamati intelejen dan jumlah public utama, mengikhtisar berita yang releva, dan penyebaran majalah berita ke para manajamen pemasaran. Staf tersebut membuat mengumpulkan dan membuat file atas informasi yang relevan serta membantu para manajer untuk  mengevaluasi informasi baru.

2.3  Intelijen

Intelijen (bahasa Inggris: intelligence) adalah informasi yang dihargai atas ketepatan waktu dan relevansinya, bukan detail dan keakuratannya, berbeda dengan "data", yang berupa informasi yang akurat, atau "fakta" yang merupakan informasi yang telah diverifikasi. Intelijen kadang disebut "data aktif" atau "intelijen aktif", informasi ini biasanya mengenai rencana, keputusan, dan kegiatan suatu pihak, yang penting untuk ditindak-lanjuti atau dianggap berharga dari sudut pandang organisasi pengumpul inteljen. Pada dinas inteljen dan dinas terkait lainnya, intelijen merupakan data aktif, ditambah dengan proses dan hasil dari pengumpulan dan analisis data tersebut, yang terbentuk oleh jaringan yang kohesif.

Kata intelijen juga sering digunakan untuk menyebut pelaku pengumpul informasi ini, baik sebuah dinas inteljen maupun seorang agen.
Menurut Khaerul Muslim intelijen berkenaan dengan tiga hal (1) pengetahuan khusus, (2) jenis organisasi yang menghasilkan pengetahuan tersebut dan (3) kegiatan yang dilakukan oleh organisasi tersebut. Dalam artian yang lebih sempit, intelijen adalah bagian dari suatu kategori informasi yang lebih luas yang, dalam hirarki teori manajemen informasi modern, merupakan satu langkah dalam rantai penciptaan nilai, diawali dengan data yang kemudian menjadi informasi, dan selanjutnya pengetahuan serta akhirnya berpuncak pada kebijaksanaan. Karena pengetahuan ada pada pengguna dan bukan pada sekumpulan informasi, hanya manusia yang dapat mengambil peranan kunci dalam pembuatan pengetahuan. Informasi, yang selalu tersedia lebih banyak sehingga lebih murah, telah menjadi satu-satunya faktor produksi yang nilainya meningkat melalui penggunaannya.

Dalam pengertian Intelijen bersaing, memiliki cakupan yang luas atau menyeluruh. competitor intelligence meliputi 12 elemen. Elemennya adalah : demografis penduduk, kondisi ekonomi, teknologi, industri lain, distributor, pelanggan, produk substitusi, pemasok, pemerintah atau aturan, prospek, budaya dan pesaing

Dengan demikian, makna Intelijen memiliki kedudukan lebih tinggi dari pada data dan informasi. Mengapa? Karena intelijen mengikuti proses: data —> informasi —> intelijen. Singkatnya, intelijen lebih dari sekadar informasi. Ini berarti informasi yang dihasilkan sudah dianalisis menjadi wawasan (insight), sehingga membuat kesimpulan yang lebih baik, membuat rekomendasi yang lebih cerdik, lebih memahami pemain yang pada akhirnya mendorong tindakan yang tepat

2.4  Intelijen Pasar  (Market intelligent)

Dikutip dari bisnis.com, Market intelligent atau Intelijen pemasaran (MI) adalah informasi sehari-hari yang relevan dengan pasar perusahaan, dikumpulkan dan dianalisis secara khusus untuk tujuan yang akurat dan percaya diri pengambilan keputusan dalam menentukan peluang pasar, strategi penetrasi pasar, pengembangan pasar dan metrik. Intelejen Pasar diperlukan ketika memasuki pasar luar negeri.. Dengan demikian dapat diartikan Intelijen pasar adalah langkah kunci dalam pembuatan strategi ekspor.

Melakukan intelijen pasar adalah lebih dari sekedar mengumpulkan statistik dan informasi. Tidak ada penelitian dapat berlaku sampai dianalisis dan diubah menjadi wawasan yang relevan untuk membantu manajer membuat keputusan berdasarkan fakta. Analisis itu, bersama dengan intuisi manajer akan menciptakan dasar dari strategi masuk pasar ekspor dan perencanaan lebih lanjut.

Tidak ada penelitian dapat berlaku sampai dianalisis dan diubah menjadi wawasan yang relevan untuk membantu manajer membuat keputusan berdasarkan fakta. Analisis itu, bersama dengan intuisi manajer akan menciptakan dasar dari strategi masuk pasar ekspor dan perencanaan lebih lanjut.

Istilah Intelijen Pasar mungkin membuat kita membayangkan bahwa perusahaan yang satu memata-matai perusahaan yang lain. Pekerjaan tersamar ini berlangsung dalam dunia bisnis yang kompetitif, tetapi sedikit kejadian yang telah dipublikasikan. Perusahan enggan untuk melaporkan pencurian informasi berharga karena takut merusak citra perusahaannya juga. Pelanggaran seperti ini sulit untuk dituntut oleh yang berwajiban. Intelijen pasar (market intelligence) mengacu pada berbagai kegiatan yang etis yang dapat digunakan untuk mendapatkan informasi tentang pesaing.

2.5  Usaha Kecil Menengah (UKM)

Definisi dan pengertian industri adalah suatu usaha atau kegiatan pengolahan bahan mentah atau barang setengah jadi menjadi barang jadi yang memiliki nilai tambah untuk mendapatkan keuntungan. Usaha perakitan atau assembling dan juga reparasi adalah bagian dari industri. Hasil industri tidak hanya berupa barang, tetapi juga dalam bentuk jasa.
Dalam kata lain, Industri adalah seluruh bentuk kegiatan ekonomi yang mengolah bahan baku dan/atau memanfaatkan sumber daya industri sehingga menghasilkan barang yang mempunyai nilai tambah atau manfaat lebih tinggi, termasuk jasa industri.

Istilah industri berasal dari bahasa “ latin ”, yaitu industri yang artinya buruh atau tenaga kerja. Dewasa ini, istilah industri sering digunakan secara umum dan luas, yaitu semua kegiatan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dalam rangka mencapai kesejahteraan. Menurut Sukirno, definisi Industri  adalah perusahaan yang menjalankan kegiatan ekonomi yang tergolong dalam sektor sekunder. Kegiatan itu antara lain adalah pabrik tekstil, pabrik perakitan dan pabrik pembuatan rokok. Industri merupakan suatu kegiatan ekonomi yang mengolah barang mentah, bahan baku, barang setengah jadi atau barang jadi untuk dijadikan barang yang lebih tinggi kegunaannya. Dalam pengertian yang sempit, industri adalah suatu kegiatan ekonomi yang mengolah bahan mentah, bahan baku, barang setengah jadi, dan barang jadi menjadi barang dengan nilai yang lebih tinggi penggunaannya, termasuk kegiatan rancang bangun dan perekayasaan industri.

Kata "Industri" adalah usaha mengolah barang mentah menjadi barang jadi atau barang setengah jadi (dari batang kayu gelondongan jadi papan kayu atau jadi meja). Sementara UKM = usaha kecil menengah. yang berarti semua usaha produktif baik itu merupakan usaha industri yang melakukan pengolahan bahan (baku) atau cuma usaha jualan saja.

Dengan adanya pertimbangan bahwa sehubungan dengan perkembangan lingkungan perekonomian yang semakin dinamis dan Global, Undang Nomor 9 Tahun 1995 tentang Usaha Kecil, yang hanya  mengatur Usaha Kecil perlu diganti agar Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di Indoneksia dapat memperoleh jaminan kepastian dan keadilan usaha, maka sejak tahun 2008, pemerintah dengan persetujuan bersama DPR RI mengesahkan Undang-undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha mikro, kecil dan menengah. Berikut adalah definisi yang diberikan oleh UU No. 20 Tahun 2008 sebagai berikut.

a.     Usaha Mikro adalah usaha produktif milik perorangan dan/atau badan usaha perorangan yang memenuhi kreteria Usaha Mikro.
b.     Usaha Kecil adalah ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah atau besar yang memenuhi kreteria Usaha Kecil.
c.      Usaha menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh perseorangan atau bandan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan usaha kecil atau besar.

Pembahasan usaha kecil-menengah mengenai pengelompokkan jenis usaha yang meliputi usaha industri dan usaha perdagangan. Pengertian tentang usaha kecil menengah (UKM) tidak selalu sama, tergantung konsep yang digunakan negara tersebut. Pengertian atau definisi usaha kecil ternyata sangat bervariasi, disatu negara berlainan dengan negara lainnya.

Definisi UKM di beberapa negara Asia yang berhasil dikompilasi oleh Lee, Lim dan Tan (2002) , adalah sebagai berikut :

Ø  Brunei         : UKM adalah perusahaan dengan pekerja kurang dari 100 orang.
Ø  Hongkong  : (1) pada industri manufaktur, UKM adalah usaha yang memiliki pekerja kurang dari 100 orang, (2) pada industri non manufaktur, UKM adalah usaha yang memiliki pekerja kurang dari 50 orang.
Ø  Jepang     : (1) untuk industri manufaktur, transportasi dan konstruksi, UKM adalah usaha yang memiliki pekerja kurang dari 300 orang dan memiliki modal investasi kurang dari 100 juta yen, (2) untuk industri perdagangan umum, UKM adalah usaha yang memiliki pekerja kurang dari 100 orang dan mempunyai modal investasi kurang dari 30 juta yen, (3) untuk industri retail dan jasa, pekerja UKM kurang dari 50 orang dan memiliki modal investasi kurang dari 10 juta yen.
Ø  Malaysia : UKM adalah perusahaan yang memiliki pekerja penuh waktu kurang dari 75 orang dan dana dibawah 25 juta RM.
Ø  Phlilipina : (1) usaha kecil memiliki pekerja 10 sampai 99 orang dan total asset sebesar 1,5 juta peso (2) usaha menengah memiliki pekerja 100 orang -199 orang dan memiliki total asset sebesar 60 juta Peso.
Ø  Korea  : (1) untuk industri manufaktur dan transportasi memiliki pekerja kurang dari 300 orang, (2) untuk perusahaan konstruksi, UKM memiliki pekerja tidak lebih dari 200 orang, (3) untuk bisnis jasa dan e-commerce pekerjanya tidak lebih dari 20 orang.
Ø  Thailand  : (1) usaha kecil adalah usaha dengan pekerja kurang dari 50 orang dan memiliki fix assets kurang dari 20 juta Baht (2) usaha menengah memiliki pekerja 50 orang-200 orang, dan memiliki fix assets antara 20 juta Baht – 100 juta Baht.
Ø  Di Amerika  : Kategori UKM disektor manufaktur jika jumlah karyawannya kurang dari 500 orang.
Ø  Di Perancis            : Kategori UKM, jika jumlah karyawan kurang dari 10 kategori usaha kecil, dan usaha menengah jika karyawannya antara 10-40 orang.
2.6  Sistem Pasar Bebas.

Sistem pasar bebas pertama kali secara resmi diperkenalkan oleh “ Adam Smith. Menurut Smith, apabila setiap individu diberikan kebebasan untuk bertindak di pasar bebas, maka tanpa disadari mereka juga akan menyumbangkan dan diarahkan kepada kesejahteraan social oleh invisible hand. Adapun maksudnya, adalah kompetisi pasar.

Filosofi pasar bebas, adalah “Invisible hand yaitu apabila masyarakat diberi kebebasan untuk melakukan kegiatan ekonomi, maka kebebasan ini akan mewujudkan efisiensi yang tinggi  dan Pemerintah hanya berperan menyediakan dan mengembangkan infrastruktur dan menjalankan administasi pemerintahan.

Pasar bebas yang ada hanyalah persaingan, Pasar bebas merupakan pasar dimana harga barang dan jasa disusun secara lengkap oleh ketidak saling memaksa yang disetujui para penjual dan pembeli, ditetapkan umumnya oleh hukum penawaran dan permintaan dengan tanpa campur tangan pemerintah dalam regulasi harga, penawaran dan permintaan.

Dalam pada itu, pengertian perdagangan bebas adalah sebuah konsep ekonomi yang mengacu penjualan produk antar negara tanpa pajak ekspor-impor atau hambatan perdagangan lainnya. Perdagangan bebas dapat juga didefinisikan sebagai tidak adanya hambatan buatan (hambatan yang diterapkan pemerintah) dalam perdagangan antar individual-individual dan perusahaan-perusahaan yang berada di negara yang berbeda.

Berdasarakan teori ekonomi dan dalam keadaan yang sebenarnya sistem pasar bebas atau laissez-faire merupaka sistem ekonomi yang paling. Oleh sebab itu pada masa ini semakin banyak negara yang melaksanakan sistem ini dengan sebaik-baiknya. Uraian berikut menerangkan ciri khas sistem itu, dan bagaimana sistem ini mengatasi masalah-masalah pokok dalam masalah perekonomian.



2.7  Era globalisasi

Menurut Wikipedia Ensiklopedia, Globalisasi atau penyejagatan adalah sebuah istilah yang memiliki hubungan dengan peningkatan keterkaitan dan ketergantungan antar bangsa dan antar manusia di seluruh dunia melalui perdagangan, investasi, perjalanan, budaya populer, dan bentuk-bentuk interaksi yang lain sehingga batas-batas suatu negara menjadi semakin sempit.
Dalam banyak hal, globalisasi mempunyai banyak karakteristik yang sama dengan internasionalisasi sehingga kedua istilah ini sering dipertukarkan. Sebagian pihak sering menggunakan istilah globalisasi yang dikaitkan dengan berkurangnya peran negara atau batas-batas negara.
Asal katanya, kata "globalisasi" diambil dari kata global, yang maknanya ialah universal. Achmad Suparman menyatakan Globalisasi adalah suatu proses menjadikan sesuatu (benda atau perilaku) sebagai ciri dari setiap individu di dunia ini tanpa dibatasi oleh wilayah.

Globalisasi belum memiliki definisi yang mapan, kecuali sekedar definisi kerja (working definition), sehingga bergantung dari sisi mana orang melihatnya. Ada yang memandangnya sebagai suatu proses sosial, atau proses sejarah, atau proses alamiah yang akan membawa seluruh bangsa dan negara di dunia makin terikat satu sama lain, mewujudkan satu tatanan kehidupan baru atau kesatuan ko-eksistensi dengan menyingkirkan batas-batas geografis, ekonomi dan budaya masyarakat. Selain itu, globalisasi seakan-akan membuat dunia ini terbentang luas tanpa ada hambatan mengenai batasan negara, budaya, dan pasar. Keadaan ini menyebabkan terbukanya banyak kesempatan baru, networking yang semakin luas, bergesernya industri pabrik oleh bisnis digital di banyak negara, dan terjadi perubahan kebutuhan tenaga kerja.

Globalisasi harus diterima sebagai kenyataan yang tidak bisa ditolak. Hanya ada satu standar kesuksesan perusahaan : pangsa pasar internasional (Jack Welch, CEO GE, 1994) .Theodore Levitte merupakan orang yang pertama kali menggunakan istilah Globalisasi pada tahun 1985.
Di era globalisasi ini akan menghadapi dunia global atau berhadapan langsung dengan dunia internasional. Artinya khususnya perusahaan dalam negeri harus mampu ikut serta dalam kegiatan perusahaan menuju pasar internasional. Untuk  itu, dalam melaksakan kegiatan tersebut harus benar-benar mengetahui apa yang akan di butuhkan bagi target pasar agar tidak salah bertindak.
Era globalisasi memberikan pengaruh cukup besar bagi pemasaran dan menumbuhkan tantangan-tantangan baru dalam profesi pemasaran masa kini. Pemasar dituntut untuk dapat memahami bagaimana kejadian-kejadian yang ada di berbagai penjuru dunia mempengaruhi pasar domestik dan peluang pencarian terobosan baru, dan tentu saja bagaimana perkembangan-perkembangan tersebut akan mempengaruhi pola pemasaran perusahaan.





BAB  III

METODE  PENELITIAN


Metode penelitian adalah rangkaian dari cara / kegiatan pelaksanaan penelitian dan didasari oleh pandangan filosofis, asumsi dasar, dan ideologis serta pertanyaan dan isu yang dihadapi. Sebuah penelitian memiliki rancangan penelitian tertentu. Rancangan ini menjelaskan prosedur /langkah-langkah yang harus dijalani, waktu penelitian, kondisi data dikumpulkan, sumber data serta dengan cara apa data tersebut dibuat dan diolah. Tujuan dari rancangan ini adalah menggunakan metode penelitian yang baik dan tepat, dirancang kegiatan yang bisa memberikan jawaban yang benar terhadap pertanyaan-pertanyaan dalam penelitian. Berikut macam-macam metode penelitia.

Penelitian deskriptif, dapat menjelaskan sesuatu kondisi saja, namun dapat juga menjelaskan keadaan dan dalam langkah-langkah perkembangannya. Penelitian yang demikian disebut dengan penelitian perkembangan. Untuk itu, metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah  pengumpulan data, pengolahan data  dan analisa data.

3.1   Pengumpulan Data.

Tahap awal pelaksanaan lapangan adalah mengumpulkan data melalui kuesioner dan pengamatan langsung . Selain itu, mengumpulkan data lapangan juga didukung dengan wawancara mendalam pada beberapa mahasiswa APP yang berwirausaha yang telah mengikuti stadium general yang dianggap sudah mengetahui arti pentingnya Marketing Intellegence dalam mata kuliah Perdagangan Internasional.

Pengumpulan data pada dasarnya untuk mendapatkan data/informasi diperlukan, beberapa pendekatan atau metode-metode sbb :

a.   Metode observasi. Melalui metode ini penulis melakukan observasi langsung  pada  kalangan Mahasiswa Akademi Pimpinan Perusahaan, khususnya Program Studi Perdagangan Internasional (Prodi PI), untuk mengetahui seberapa jauh pengetahuan dan pemahaman serta daya serap mereka tentang Marketing Inttlegence yang juga sering disebut pengamatan pasar dan dapat digunakan sebagai instrument penting dalam menyusun strategi untuk menembus pasar.

Marketing Intellegence pernah (2012) diseminarkan pada Mahasiswa Semester V sebagai “stadium general “.  Menurut penelt i dampaknya cukup positif bagi Mahasiswa yang berwirausaha sebagai referensi dan rujukan dalam melengkapi materi perdagangan Internasional. Lain hal, tentu saja menurut pengamatan penelti  berkaitan dengan masih belum dirasa pentingnya oleh wirausaha  baik dalam pengembangan pemasaran produk maupun dalam memproteksi rahasia pasar dari intaian market intelligence pesaing.

b.   Metode wawancara, untuk mengetahui permasalahan yang dihadapi secara kompleks, yaitu mendapatkan informasi dengan cara bertanya langsung kepada responden. Cara inilah yang banyak dilakukan di Indonesia belakangan ini. Pengertian Wawancara menurut Nazir (1988) adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara si penanya atau pewawancara dengan si penjawab atau responden dengan menggunakan alat yang dinamakan interview guide (panduan wawancara). Selain itu, Wawancara merupakan salah satu bagian terpenting dari setiap survey. Tanpa wawancara, peneliti akan kehilangan informasi yang hanya dapat diperoleh dengan jalan bertanya langsung kepada responden. Data semacam itu merupakan tulang punggung suatu penelitian survey.

Dalam hal penelitian tentang Market intelligence  dari aspek wirausaha, digunakan untuk mencari data-data yang berkaitan untuk mendapatkan informasi produk andalan dari pesaing, keunggulan produk pesaing, kemana pesaing membidik sasaran, serta mempelajari pola-pola strategi pesaing secara detail. Sehingga berdasarkan informasi yang diperoleh tersebut wirausaha dapat mengatur suatu strategi antisipatif dan untuk meningkatkan produk sendiri melebihi produk yang sudah dihasilkan pesaing.

c.   Studi Literatur, study literatur dalam kajian ini dilakukan untuk mengetahui fenomena kegiatan pengamatan pasar yang terjadi saat ini. Pencarian informasi dilakukan dengan menelusuri berbagai informasi yang terkait dengan marketing intelligence , dalam hal ini  Kiat-kiat wirausaha dalam memasuki pasar domestic dan Internasional.
Studi literatur  atau kepustakaan pada hakekatnya, yaitu dengan mengumpulkan berbagai sumber-sumber referensi baik berupa buku, artikel, dan sumber-sumber lainnya sebagai acuan dalam analisa pasar.
3,2  Pengolahan Data
Menurut George Therry, pengolahan data adalah serangkain operasi atas informasi yang direncanakan guna mencapai tujuan atau hasil yang diinginkan. Pengolahan data  dapat diartikan merupakan pengubahan atau transformasi simbol-simbol seperti nomor dan huruf untuk tujuan peningkatan kegunaannya
Pengolahan data penelitian dilakukan untuk menjadikan data tersebut lebih mudah dipahami.

Pengolahan diartikan sebagai mengerjakan, mengusahakan dan berupaya menjadikan supaya suatu barang lebih terlihat berbeda dari yang lainnya dan membuatnya lebih sempurna. Arti kata dari pengolahan bisa disebut sebagai cara, proses ataupun perbuatan mengolah. Sedangkan data diartikan sebagai suatu keterangan  yang disajikan dalam bentuk nyata dan benar, dapat disebut juga sebagai suatu keterangan atau bahan yang dijadikan untuk dasar kajian.

Data/informasi yang dikumpulkan diolah dengan menggunakan perangkat lunak seperti alat elektronik. Pengolahan data diarahkan untuk kepentingan penyusunan gambaran tentang Marketing Intellegence dengan fokus Kiat-Kiat Wirausaha dalam menembus pasar domestic dan Internasional.

3.3   Metode Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan adalah secara deskriptif kualitatif dan kuantitatif.  

a.  Metode deskriptif kualitatif adalah suatu metode yang digunakan untuk menjelaskan situasi dan kondisi secara pernyataan yang didukung dengan gambar dan tabulasi.
b.  Metode deskriftif kuantitatif adalah suatu metode yang digunakan untuk menjelaskan data berupa angka dan dijelaskan dalam bentuk formulasi kalimat.

3.4      Indikator Intellijen Pemasaran :

a.  Memanfaatkan” tools of marketing ” dalam rangka mendapatkan informasi pasar  terkini,  akurat dan  tepat waktu dalam memenangkan persaingan.
b.  Proses yang sistematis : pengumpulan, analisis dan penyebaran informasi untuk mencapai tujuan perusahaan atau organisasi.
c.   Memahami prosedur dan sumber yang digunakan oleh para manajer untuk memperoleh informasi harian mengenai perkembangan di lingkungan pemasaran.
d.  Menjalankan sistem dan strategi untuk memenangkan pemasaran dalam kompetisi persaingan usaha.
e.  Menjelaskan manfaat Intelejen Pemasaran bagi perusahaan .




BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN



4.1  Lokasi dan waktu peneltian

Kampus Akademi Pimpinan Perusahaan Kementerian Perindustrian RI  Jalan   Timbul No. 34 Cipedak, Jagakarsa, Jakarta Selatan 12630 dan Kementerian Perdagangan, dalam hal ini Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor (DJPEN Jalan MIR Ridwan Rais  Jakara Pusat.
Waktu penelitian selama empat bulan meliputi kegiatan pengajuan proposal, penyempurnaan proposal, pengumpulan data, proses pengolahan dan analisa data, draft laporan dan finalisasi laporan akhir. Dilengkapi dengan kuesioner dan pengolahannya. 


4.2  Kebijakan Market Intelejen Perdagangan

Dalam rangka pencapaian sasaran pembangunan perdagangan diperlukan   informasi perkembangan perdagangan dari negara akreditasi secara berkala dan rutin maupun adhoc. Tujuan dari kegiatan Market Intellegence untuk menyediakan informasi intelijen produk terkini untuk dunia usaha, lingkungan internal dan pemangku kepentingan lainnya.
Berdasarkan Keputusan Menteri Perdagangan Nomor 706/M-DAG/KEP/9/2011, pengertian Market Intelligence merupakan pengamatan langsung yang fokus dan mendalam mengenai kondisi pasar negara akreditasi untuk produk tertentu yang memberikan informasi terkini tantangan dan peluang ekspor produk tertentu  ke negara akreditasi dengan mengamati produk sejenis dari negara pesaing, serta pemilihan saluran distribusi dan strategi pemasaran ekspor produk tertentu ke negara akreditasi
Pokok – pokok pemikiran Market Intelligence adalah untuk mengamati  potensi produk tertentu  di Negara akreditasi, berupa karakteristik produk tertentu  di negara akreditasi, spesifikasi atau profil produk tertentu di negara akreditasi dan Informasi Pasar antara lain Trend / style produk tertentu  di negara akreditasi, prospek produk tertentu  di negara akreditasi (narasi dari trend); segmentasi pasar dan profil pengguna; perilaku pembeli akhir.
Melaksanakan kegiatan tersebut untuk mendapatkan Informasi Perdagangan, kegiatan dan kebijakan perdagangan produk tertentu di negara akreditasi, antara lain Impor produk tertentu di negara akreditasi, negara pemasok; analisa pesaing; peran Indonesia dalam memasok produk tertentu  di negara akreditasi, Saluran distribusi produk tertentu di Negara akreditasi (distribution channel, sistem pembelian (metode delivery/price quotation (FOB, C&F, CIF), dll) sistem pembayaran, saluran promosi (media promosi)).
Pemilihan Negara dan Produk dalam penyusunan  Market Intelligent didasari atas pertimbangan :

A.  Negara :

     Ekspor Indonesia ke negara tujuan besar / tinggi.
     Permintaan impor negara akreditasi terhadap dunia juga tinggi / besar atau berpotensi menjadi tinggi / besar.
     Terdapat perwakilan Kementerian Perdagangan  (Atase Perdagangan & ITPC) akan nantinya mendampingi pelaksanaan market survey di 2 (dua) kota di negara tujuan / akreditasi.

B.  Produk
     Indonesia memiliki potensi besar (baik SDA maupun SDM) sebagai negara penyuplai / pemasok produk terpilih tersebut kepada dunia
     Permintaan impor negara akreditasi kepada dunia akan produk terpilih juga besar / tinggi
     Basis pada produk olahan / produk jadi (bukan komoditi) dan tengah pengembangan merek
     Termasuk dalam produk utama atau potensial atau yang akan dikembangkan

4.3  Strategi Inteljen Pasar

Tinjauan terhadap Strategi inteljen pasar ekspor  yang cukup signifikan, untuk dilaksanakan oleh para wirausaha muda di kampus APP atau alumni yang bergerak di bidang ekspor  dalam Menembus Pasar Domestik Dan Internasional  untuk  memperoleh data dan informasi yang realible  sbb :

a.   Menempatkan proses manusia, dalam hal ini Wirausaha Mahasiswa yang well educated dengan multy bahasa dan bukan pada teknologi, perangkat lunak sangat penting bagi keberhasilan program inteljen pasar.

b.   Dedikasi adalah kunci untuk memegang proses intelijen bersama-sama. Fungsional lainnya, membantu untuk mengotomatisasi pengolahan data menjadi informasi, secara teratur memberikan output intelijen untuk penggunanya. Mereka juga berfungsi sebagai sebuah database  dicari informasi yang terstruktur.

c.   Perangkat lunak juga penting untuk kelangsungan kegiatan intelijen di saat-saat baik produsen atau pengguna dari perubahan kecerdasan. Selain itu, perangkat lunak memfasilitasi aliran dua arah informasi dengan mendorong basis pengguna untuk tidak hanya menggunakan kecerdasan tetapi untuk menghasilkan konten juga. “

d.   Pada dasarnya ada empat kategori pengguna intelejen pemasaran :
a.    Konsumen,
b.    Analis dan kepala fungsional,
c.    Tim TEKNOLOGI INFORMASI , dan
d.    Market Intelligence peserta jaringan.

e.    Strategi Intelijen pasar merupakan strategi yang dilakukan wirausaha , untuk mendapatkan informasi tentang kondisi pasar yaitu;
a.    Keinginan dan kebutuhan konsumen,
b.    Kondisi dan perkembangan para pesaing,
c.    Perantara/distributor,
d.    Pemasok/suplayer
e.    Sistem koordinasi di internal perusahaan dalam menghadapi persaingan dan
f.     Pelayanan terhadap konsumen.

f.     Wirausaha  membeli informasi intelijen dari pemasok luar, mulai dari perusahaan riset hingga konsultan yang mengkhususkan diri dalam intelijen persaingan. Belakangan ini kegiatan intelijen pemasaran semakin banyak.

g.    Orang yang bertugas sebagai marketing intelligence bukan hanya dituntut cerdas dalam pemikiran, namun juga jeli dalam melihat persaingan yang ada

h.    Pejabat/orang intelejen pemasaran  akan menempel ketat perusahaan, tapi tidak secara terang-terangan. Yang pasti, selalu keep eyes pada perusahaan yang menjadi pesaing mereka,

i.      Mengikuti seminar atau workshop yang biasanya dihadiri oleh banyak perusahaan dengan orientasi yang sama. Dari seminar inilah mereka bisa tahu tren akan mengarah ke mana.

j.      Cara lain adalah dengan membaca buku, koran, atau publikasi bisnis, serta berbincang dengan pelanggan atau manajer lain. Metode yang digunakan tersebut termasuk dalam contoh metode yang tidak sistematis. Sedangkan metode yang sistematis antara lain diwujudkan dengan melatih atau memotivasi marketer agar menjadi "mata" dan "telinga" bagi perusahaan ataupun membangun sendiri pusat informasi pemasaran, evaluasi, dan analisis.

k.    Seorang intelijen pemasaran adalah menemukan adanya perkembangan baru

l.      Cara penting mengumpulkan informasi secara efisien adalah dengan mendorong distributor, pengecer, dan para perantara perdagangan lain untuk menyampaikan informasi intelijen pemasaran yang penting

m.   Wirausaha juga dapat belajar tentang strategi perdagangan para pesaing dengan membeli produk-produk mereka. Begitu pula open house dan pameran dagang yang rutin dilakukan perusahaan untuk pengenalan produk mereka kepada masyarakat ataupun mitra kerja adalah metode tepat guna untuk “membaca” langkah bisnis mereka.

n.    Menjadi seorang intelijen pemasaran tidaklah mudah. Mereka harus jeli dan mencermati arus perkembangan setiap perusahaan. “Tuntutannya sangat besar. Kita harus pandai-pandai membaca situasi dan kondisi. Jika tidak cermat

o.   Cara lain membeli informasi dari pihak luar. Perusahaan-perusahaan riset dapat mengumpulkan dan menyimpan data panel pelanggan dengan biaya yang lebih murah dibandingkan jika perusahaan tersebut melakukan riset sendiri. Tidak hanya mengurangi biaya, waktu pun menjadi terpangkas.

p.   Intelijen pemasaran dipakai secara profesional sebagai suatu alat diplomasi oleh perusahaan yang bersaing. Persaingan menjadi dasar pengembangan intelijen pemasaran, baik secara nasional maupun global.

q.   Tidak hanya itu, pesatnya perkembangan teknologi serta perubahan budaya yang terjadi secara simultan juga memerlukan sebuah sistem intelijen pemasaran untuk menangkap animo dan selera pasar. Dengan demikian, perusahaan dapat mengikuti kekinian dari perkembangan kebutuhan masyarakat yang tidak pernah ada habisnya.

r.    Melakukan Riset intelijen Pemasaran secara continue untuk mendapat informasi yang mutahir tentang trend pasar, akses pasar, regulasi, trade berrier, kompetitor, kecenderungan pasar dan fenomena pasar bebas dan lain lain

4.4 Tahap-Tahap Meningkatkan Kualitas Intelijen Pemasaran

a.  Melatih dan memotivasi pegawai atau wirausahawan yang bertanggung  jawab untuk melakukan intrelejen pemasaran  guna  menemukan dan melaporkan perkembangan baru.

b.  Perusahaan memotivasi para pedagang perantara - reseller market terdiri dari distributor, pengecer, dan para perantara lain untuk memberikan informasi penting.

c.   Perusahaan, dalam hal ini wirausaha dapat memakai spesialis untuk mengumpulkan intelijen pemasaran melalui pembelian produk pesaing, menghadiri promosi terbuka dan pameran dagang, membaca laporan publikasi pesaing, menghadiri rapat pemegang saham mereka, berbicara dengan karyawan, dealer, distributor, pemasok, dan agen transportasi, mengumpulkan iklan-iklan pesaing, dan melihat berita tentang pesaing di internet.

d.  Perusahaan mendirikan “ customer advisory panel ” untuk menyusun wakil pelanggan atau perusahan yang banyak pelanggan atau yang paling blak-blakan atau pelanggan yang berpengalaman.

e.  Perusahaan dapat membeli informasi dari pemasok luar, seperti AC Nielsen dan survey research groups .
f.    Beberapa perusahaan telah menyebarkan intelijen pemasaran. Stafnya mengamati publikasi-publikasi utama, meringkas berita-berita yang relevan, menyebarluaskan buletin berita kepada manajer pemasaran

g.  Pemanfaatan  komunikasi melalui social media (IT)


4.5  Pentingnya Intelejen Pemasaran

a.  Marketing Intelligence System (Sistem Inteljen Pemasaran)  sebagai tools memperoleh “ Informasi harian tentang perkembangan lingkungan pemasaran,  sistem intelijen pemasaran dan riset pemasaran yang membantu para manajer mempersiapkan dan menyesuaikan rencana pemasaran”.

b.  Merupakan alat bantu (peta atau kompas) agar  berhasil mendapatkan target . Analogi yang sama juga terjadi di bisnis. Pimpinan  juga membutuhkan alat bantu supaya keputusan yang dibuat tidak keliru.

c.   Peranan informasi supaya pengambil keputusan tak tersesat.

d.  Memiliki cakupan yang luas atau menyeluruh tetapi meliputin12 elemen. seperti  demografis penduduk, kondisi ekonomi, teknologi, industri lain, distributor, pelanggan, produk substitusi, pemasok, pemerintah atau aturan, prospek, budaya dan pesaing. Untuk tujuan ekspansi, perusahaan ini membutuhkan intelijen

e.  Menerapkan competitive intelligence (CI), sebagai pengetahuan masa lalu dan masa mendatang tentang lingkungan bisnis secara menyeluruh yang berujung pada tindakan, competitive intelligence lebih dari sekadar mengetahui pesaing, intelijen pemasaran memiliki kedudukan lebih tinggi daripada data dan informasi. karena intelijen mengikuti proses: data —> informasi —> intelijen. Singkatnya, intelijen lebih dari sekadar informasi. yang dihasilkan sudah dianalisis menjadi wawasan (insight) sehingga membuat kesimpulan yang lebih baik, membuat rekomendasi yang lebih cerdik, lebih memahami pemain yang pada akhirnya mendorong tindakan yang tepat.

f.    Prosesnya (CI)  digambarkan sebagai siklus dengan urutan: data —> informasi —> intelijen —> keputusan —> tindakan —> hasil. Setelah hasil, berulang lagi dari data dan seterusnya. bahwa CI memproses informasi menjadi intelijen untuk menjalankan tindakan.

g.  Menentukan kebutuhan saat ini dan masa depan dan preferensi, sikap dan perilaku pasar, dan untuk menilai perubahan-perubahan dalam lingkungan Bisnis yang dapat mempengaruhi ukuran dan sifat pasar di masa depan.

h.  Sumber informasi untuk memahami apa yang terjadi di pasar, apa masalah dan apa potensi pasar. Interaksi antara variabel dari produsen, saluran komunikasi, dan konsumen bervariasi efektivitas intelijen pemasaran yang mempengaruhi kinerja penjualan produk baru.

i.    Perusahaan dapat belajar mengenai para pesaing dengan membeli produk dari pesaing, mengikuti launching produk, melihat pameran pameran, mengumpulkan iklan iklan pesaing.

4.6  Manfaat dan Pentingnya Program Intelejen Pemasaran

   Perusahaan yang memanfaatkan inteljen akan memperoleh manfaat manfaat diantaranya :

a.  Membuat tenaga penjualan dan pemasaran menjadi semakin cerdas dan cepat dalam memberikan dukungan kepada pelanggan.
b.  Jika dilaksanakan, maka inteljen pemasaran akan dapat mengurangi biaya pokok perusahaan dan berfocus pada usaha-usaha penjualan dan pemasaran di isu-isu garis depan.
c.   Dapat digunakan untuk melakukan identifikasi peluang-peluang baru, misalnya identifikasi kecenderungan baru pasar dan para pesaing.
d.  Dapat digunakan sebagai peringatan awal terhadap pergerakan para pesaing sehingga perusahaan dapat melakukan tindakan “ perlawanan “ yerhadap para pesaing.
e.  Dapat meminimalisasi resiko-resiko investasi dengan cara melakukan deteksi dini terhadap ancaman-ancaman dan resiko yang akan terjadi.
f.    Dapat membuat terlaksananya interaksi dengan  pelanggan saat ini dan di masa yang akan datang.
g.  Dapat digunakan untuk melakukan seleksi pasar dan penempatan posisi perusahaan serta segmentasi pelanggan dengan cara memahami kesesuaian penawaran perusahaan dengan kebutuhan pasar.
h.  Dapat digunakan untuk memperoleh informasi secar lebih cepat. effisen, dan biaya yang lebih murah dengan cara mengetahui sumber-sumber informasi yang teopat dan sesuai dengan kebutuhan perusahaan.

Pentingya inteljen pemasaran dalam suatu organisasi bisnis karena lingkungan eksternal bisnis yang perlu selalu dimonitor, diantaranya ialah :

a.  Adanya para pesaing.
b.  Faktor-faktor ekonomi yang selalu berubah-ubah.
c.   Maslah hukum dan aturan-aturan dimana perusahaan beroperasi.
d.  Pengaruh sosiopolitik dan budaya setempat.
e.  Berkembangnya teknologi baru.
f.    Adanya “vertical venue market “ (kelompok perusahaan yang memiliki produk/jasa layanan yang sejenis yang dikembangkan dan dipasarkan dengan menggunakan metode yang sama.
g.  Diperlukannya saluran distribusi untuk mengantarkan produk/jasa dari produsen ke pengguna akhir.
h.  Diperlukan pemahaman profil pengguna akhir, kreteria pembelian dan preferensi calon pembeli.
i.    Adanya “ Specifier” dan “ Influencer “ yang mempengaruhi proses pembelian.
j.    Adanya :” supplier “ .

Jadi, pada dasarnya manfaat daripada inteljen pemasaran adalah untuk memperluas pengamatan jangkauan pasar dari competitor yang ada serta dapat memberikan proyeksi tentang kondisi pasar di masa yang akan datang dengan memanfaatkan teknologi baru.


4.7  Sistem Inteljen Pemasaran

a.  Saat ini, istilah populer marketing intelligence dan competitor intelligencdenge, perannya  aktif untuk mencari informasi Banyak organisasi yang tidak menstrukturkan aktivitas tersebut  ke dalam suatu sistem informasi atau sistem intelijen pemasaran (SIP). Aktivitas umum yang dilakukan organisasi  :

·      memberikan data hasil dengan mengorganisasi informasi ke basis data, seperti basis data pelanggan,
·      basis data produk,
·      basis data tenaga penjual, dan lain-lain.

Sebagai contoh, basis data pelanggan akan berisi nama setiap pelanggan, alamat, transaksi masa lalu, data demografik, dan psikografik (kegiatan, minat, dan opini). Sebaliknya, SIP adalah aktivitas yang menghasilkan data kejadian. Misalnya, pengusaha restoran dan kafe dapat mengklik data jumlah pengunjung yang menginap di suatu hotel yang target pasarnya adalah wisatawan internasional.

b.  SIP adalah seperangkat prosedur dan sumber yang digunakan para pemimpin  untuk memperoleh informasi harian mengenai perkembangan di lingkungan pemasaran. Para pimpinan pemasaran mendapatkan intelijen pemasaran dari membaca buku, published information , dan publikasi perdagangan; berbicara dengan para pelanggan, pemasok, dan distributor serta bertemu dengan para manajer perusahan lain. Secara sederhana untuk mengelola SIP dapat dilakukan beberapa hal sebagai berikut:

·      pertama, melatih dan mendorong pelaku usaha menemukan dan melaporkan sejumlah perkembangan yang terjadi di pasar.
·      Kedua, mendorong para perantara (pengecer) dan perantara pemasaran lainnya menyampaikan informasi intelijen penting lainnya (harapan dan kepuasan pasar).
·      Ketiga, pelaku usaha mengumpulkan intelijen persaingan pasar dengan mengikuti pameran dagang (pembeli potensial, perilaku pembelian).
·      Keempat, pelaku usaha membentuk panel penasihat pelanggan yang terdiri dari pelanggan tetap dan perwakilan penjualan.
·      Kelima, pelaku usaha membeli informasi dari berbagai sumber (perusahaan jasa riset, event organizer, biro statistik swasta).
c.   SIP sebenarnya metode yang sistematis yaitu mempersiapkan sistem, mengumpulkan informasi secara terus-menerus, evaluasi dan analisis, lalu menyebarkan dan merespons ke masyarakat secara menyeluruh. Selain itu, SIP  adalah salah satu komponen sistem informasi pemasaran yang mengintegrasikan seluruh komponen system pengolahan data perusagaan.

d.  Sistem mengintegrasikan data yang diperoleh dari perangkat yang ada, sehingga Sistem informasi pemasaran  mampu menyediakan informasi yang cepat dan rinci bagi manajemen suatu organisasi mengenai keinginan, preferensi, dan perilaku pelanggan. Melihat posisi penting SIP diperlukan lima hal yaitu plan, people, position, processes, dan performance.Plan.

e.  Kriteria informasi yang perlu diperhatikan adalah apa yang dihasilkan intelijen, siapa pengguna intelijen, dari mana sumber informasi yang perlu digunakan dan bagaimana proses pengolahan informasi, dan penyampaian intelijennya. Gunakan SDM yang tepat dalam membangun SIP. SDM yang diperlukan untuk mengelola SIP adalah yang memiliki kemampuan untuk: (i) mengelola data internal dan eksternal, (ii) menganalisis dan menyintesis informasi sehingga memberikan nilai tambah, (iii) melaporkan temuan pada pengguna informasi secara informatif dan komunikatif, (iv) mengelola informasi yang berasal secara elektronis maupun hardcopy.Position. Integrasikan SIP ke dalam struktur pengambilan keputusan yang ada dalam organisasi/perusahaan.

f.    Ada beberapa cara untuk mengukur kinerja SIP, yaitu kualitas informasi internal dan eksternal yang terkumpulkan, tingkat penggunaan informasi oleh penentu kebijakan di organisasi/perusahaan, dan kecepatan merespons permintaan dari pengguna informasi. Salah satu cara yang paling efektif mengukur kinerja SIP adalah dengan melihat dampak efektifvitas penggunaan intelijen yang digunakan. Untuk menghindarkan kegagalan dalam membangun SIP perlu diperhatikan tiga sumber kegagalan, yaitu kegagalan input, proses, dan output.

g.  Kegagalan proses berasal dari sistem penyimpanan data yang tidak up to date, teknik analisis yang lemah, analisis data/informasi yang terlalu dangkal atau berlebihan, metode produksi intelijen yang tidak efisien, dan umpan balik yang kurang dari pelanggan atau stakeholder lainnya.

4.8  Kaitan Wirausaha Dengan Intelejen Pasar  

a. Sebagaimana diuraikan di atas, yang dimaksud dengan Wirausaha adalah orang-orang yang memiliki kemampuan melihat dan menangkap peluang bisnis, mengumpulkan sumberdaya yang dibutuhkan guna mengambil keuntungan dan tindakan yang tepat dalam memastikan keberhasilan. Dapat juga dikatakan Wirausaha atau entrepreneur adalah seorang yang bertanggung jawab atas sebuah bisnis dengan memikul risiko untung atau rugi sangat membutuhkan data/informasi yang up to date dan akurat sebagai alat untuk analisis situasi  perkembangan pasar baik domestic maupun luar negeri. Sering juga wirausaha diartikan  sebagai pelaku bisnis yang lazim  disebut  sebagai pengusaha . Wirausaha adalah jenis usaha mandiri yang didirikan oleh seorang wirausahawan mampu menciptakan lapangan kerja baru dan mencari cara-cara atau teknik yang lebih baik dalam pemanfaatan sumber daya, memperkecil pemborosan, serta menghasilkan barang atau jasa dalam upayanya memuaskan kebutuhan orang lain. Menurut Rhenal Kasali wirausaha bukanlah seorang yang selfis atau narcis ia adalah seorang yang memikirkan orang lain, yaitu pasar adalah kumpulan orang-orang yang memiliki kebutuhan dan keinginan-keinginan yang belum tentu sama kebutuhan/keinginannya dengan kebutuhan wirausaha. Sedangkan definis dasar.

b. Berdasarkan pengertian dasar dari inteljen pemasaran adalah  (1) merupakan kegiatan dalam mengumpulkan data internal dan eksternal disuatu pasar tertentu. Inteljen pemasaran berfokus khususnya padea competitor, penggan, pengeluaran pelanggan, kecenderungan pasar dan pemasok, (2) .Suatu proses dalam memperoleh dan menganalisa informasi untuk memahami pasar baik pasar yang ada maupun pasar potensial; untuk menentukan kebutuhan dan referensi saat ini dan yang akan datang; memahami sikap dan perilaku pasar; dan menilai perubahan-perubahan pada lingkungan bisnis yang dapat mempengaruhi ukuran dan sifat-sifat pasar dimasa yang akan datang. (3) merupakan informasi yang sesuai dengan pasar perusahaan yang dikumpulkan dan dianalisa secara khusus untuk tujuan pengambilan pengambilan keputusan secara akurat dan meyakinkan dalam menentukan peluang pasar, stratetgi penetrasi pasar, serta pengukuran perkembangan pasar. (4) suatu alat bisnis yang digunakan untuk menemukan apa keinginan pelanggan dan apa yang sedang dilakukan oleh pesaing bisnis wirausaha  dalam usahanya untuk merebut pelanggan. Intelejen Pemasaran juga berfungsi sebagai alat yang digunakan untuk membangun strategi pasar dan program penjualan. (5) Intelejen pemasaran merupakan suatu proses pengumpulan, analisis, penyediaan dan pengetrapan informasi dapat secara kualitatif atau kuantitatif mengenai lingkuangan pasar eksternal.

Inti dari pengertian di atas ialah bahwa inteljen pemasaran merupakan kegiatan pengumpulan informasi yang berkaitan dengan pelanggan, competitor, pasar dan lingkungannya untuk digunakan sebagai sarana pembuatan strategi pemasaran untuk memperoleh pelanggan potensial bagi perusahaan serta prediksi kondisi pasar diwaktu yang akan datang untuk menentukan kebijakan dan arah perusahaan dalam menentukan target pasar.

c.  Hampir diseluruh  negara di dunia  dan sangat membutuhkan wirausaha untuk dapat beperan aktif dalam memacu pertumbuhan pembangunan yang cepat dengan cara memberi kontribusi dalam menggerakan perekonomian menjadi lebih baik, didukung dengan kegiatan intelejen pemasaran, diantaranya melalui kegiatan market research, survey pasar, market brief, Chamber of Commerce, majalah atau jurnal ekonomi. Dalam pembangunan ekonomi suatu negara, kewirausahan mempunyai peranan penting. Global Enterpreneurship Monitor (GEM) menemukan bukti bahwa hubungan antara kewirausahaan dan pembangunan ekonomi mampu mendirikan suatu negara sejahtera karena unggul dalam kualitas untuk mengorganisasikan sumber daya yang diperlukan dalam menciptakan nilai tambah. Dalam laporan GEM Indonesia di posisikan dengan kondisi jumlah wirausaha yang besar tapi dengan pendapatan perkapita yang tergolong kecil.
Hal lain adalah peran wirausaha yang sangat besar tidak hanya pada masyarakat pada   umumnya. Pemerintah, lembaga non profit, dan LSM, serta perusahaan swasta juga memerlukan kewirausahaan, atau disebut sebagai intrapreneurship, yaitu entrepreneurship yang ada dalam organisasi. 

d. Keberhasilan wirausaha dalam persaingan sangat ditentukan oleh tersedianya data/informasi bisnis terkini  dan ketajaman wirausahawan  melihat dan membaca peluang pasar diantaranya melalui kegiatan intelejen pasar atau  Intelijen bisnis, merupakan informasi rahasia yang didapatkan suatu perusahaan mengenai saingannya dan pasar. Dengan cara  melihat peluang pasar  yang kecenderungan bisnisnya super kompetitif, maka hasil riset pasar, studi pasar maupun pengamatan pasar langsung, kedudukannya menjadi strategis. Marketing Intelligent, adalah suatu prosedur dan sumber daya yang digunakan oleh manajer pemasaran untuk memperoleh informasi harian mengenai apa yang sedang terjadi di lingkungan perusahaan  Output  adalah : data kejadian (Happening Data)

e. Wirausaha memiliki banyak data/informasi. Data memberitahukan  tentang pelanggan, tren penjualan, persediaan, keuntungan dan kerugian, dan banyak lagi. Atau lebih tepatnya, data akan memberi tahu semua hal ini, jika hanya wirausaha bisa mengambil tumpukan besar dari fakta-fakta dan angka dan memahaminya  serta menjelaskan dengan menggunakan alat-alat dan teknologi yang membantu wirausaha memahami data. Intelijen pasar merupakan bagian dari  Business Intelejen yang berbeda apa yang disebut dengan spionase bisnis. Intelejen pemasaran  dilakukan dengan terbuka dan dilandasi dengan dasar-dasar ilmiah meski tidak seketat seperti dalam riset pemasaran serta etika standar yang ketat, sekalipun demikian dalam memperoleh informasi intelejen diperlukan langkah-langkah yang sistematis. Sedang spionase bisnis merupakan kegiatan mata-mata dalam dunia bisnis yang dilakukan secara rahasia untuk mencuri data/informasi lawan bisnisnya. Bisnis intelijen sangat penting untuk setiap wirausaha  yang ingin unggul lingkungan bisnis yang berkembang pesat. Bisnis intelijen wirausaha  memberikan informasi up-to-the-menit wirausaha masa lalu, sekarang dan masa depan dengan memutar massa data bercampur aduk menjadi kunci dan ringkasan laporan rinci yang dapat menuntun keputusan-keputusan bisnis penting. Bisnis intelijen termasuk fungsi seperti pelaporan, analisis dan penggalian data, dan salah satu cara termudah dan tercepat untuk mendapatkan informasi tentang data wirausaha  adalah dengan menggunakan solusi perangkat lunak bisnis intelijen yang akan memungkinkan wirausaha  untuk menghimpun data yang mendalam dan menghasilkan laporan BI untuk internal dan eksternal digunakan.

f.   intlejen pasar atau pengamatan pasar, yaitu kegiatan untuk mencari dan memperoleh barang keterangan dan informasi, maka perlu dilakukan oleh wirausaha secara berkesinambungan , sehingga  diperoleh data/informasi dengan cara mengikuti perkembangan yang terjadi setiap harinya melalui  mengumpulkan informasi dan data lewat media masa dan published information. Para manajer pemasaran mendapatkan intelejen pemasaran (marketing intelligence) dari membaca buku, surat kabar, dan publikasi perdagangan. Berbicara dengan para pelanggan, pemasok, dan distributor, serta bertemu dengan para manajer perusahaan lain. Perusahaan dapat melakukan beberapa langkah untuk memperbaiki mutu intelejen perusahaan. Tidak kalah pentingnya mengajak diskusi para pemangku kepentingan (stakeholder) baik itu pemerintahan, asosiasi dagang, pengusaha, maupun masyarakat (termasuk mahasiswa) yang berbinis dinegara akreditasi. Disamping itu, mengujungi pameran dagang dalam dan negeri  luar, training/seminar/workshop, pasar, melakukan studi pasar secara makro, studi produk . Untuk mempertahankan eksistensi perusahaan, seorang pengusaha harus pandai membaca situasi pasar terkini. Data informasi intelijen ekonomi (economic intelligence/EI) dapat dijadikan acuan untuk menentukan strategi dan kebijakan.


g. Kondisi dunia global menuntut perusahaan untuk dapat bertahan dalam persaingan yang ketat. Untuk bertahan perusahaan harus dapat memanfaatkan peluang yang ada dalam pasar dengan cepat. Untuk dapat melakukan hal ini, perusahaan memerlukan tindakan yang cepat, memiliki kemampuan untuk melihat ke depan, memiliki hasrat yang tinggi dan juga tidak birokratis, dan data/informasi yang dapat dipercaya  Sifat sifat entrepreneurial tersebut sangat diperlukan oleh perusahaan. Dalam menghadapi persaingan didunia pemasaran yang semakin ketat, Perusahaan dituntut untuk bisa mendapatkan informasi tentang segala hal yang berhubungan dengan perubahan-perubahan pasar terbaru dengan cepat dan akurat. Untuk Pangamatan pasar ekspor, Intelijen pasar adalah langkah kunci dalam pembuatan strategi ekspor. Melakukan intelijen pasar adalah lebih dari sekedar mengumpulkan statistik dan informasi. Tidak ada penelitian dapat berlaku sampai dianalisis dan diubah menjadi wawasan yang relevan untuk membantu manajer membuat keputusan berdasarkan fakta. Analisis itu, bersama dengan intuisi manajer akan menciptakan dasar dari strategi masuk pasar ekspor dan perencanaan lebih lanjut.





BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN


5.1    Kesimpulan
Inteljen Pemasaran merupakan bagian dari Inteljen Business adalah instrument vital dalam  menyusun strategi pemasaran baik dalam negari maupun pasar luar negeri . Eksistensinya  dari inteljen Pemasaran, yaitu merupakan kegiatan pengumpulan informasi yang berkaitan dengan pelanggan, competitor, pasar dan lingkungannya untuk digunakan sebagai sarana pembuatan strategi pemasaran guna memperoleh pelanggan potensial bagi perusahaan serta sebagai alat untuk memprediksi kondisi pasar diwaktu yang akan datang melalui pemanfaatan teknologi komunikasi terbaru dan  mengikuti perkembangan pasar bebas.

Dengan adanya Intelljen pemasaran sangat memberikan manfaat bagi perusahaan untuk menentukan target pasar dan menyusun perencanaan strategis dalam menguasai pasar. Perusahaan atau wirausaha  yang memiliki standing position dalam hal SDM dan daya saing akan dapat menguasai pasar domestic maupun luar negeri. Dengan inteljen pasar dapat memberikan updating data setiap hari tentang perkembangan pasar dan pesaing sebagai bahan acuan dalam menganalisa dan menetapkan positioning perusahaan untuk memperkuat spesialisasi jenis usaha.
Tujuan yang mendasar dari Inteljen pasar adalah untuk membantu para manajer pemasaran membuat keputusan yang mereka hadapi setiap hari dalam berbagai area tugasnya, termasuk memutuskan arah perusahaan.

Dalam rangka pencapaian sasaran pembangunan perdagangan diperlukan   informasi perkembangan perdagangan dari negara akreditasi secara berkala dan rutin maupun adhoc. Oleh karena itu, pemerintah melalui Keputusan Menteri Perdagangan Nomor 706/M-DAG/KEP/9/2011, melakukan kegiatan Market Intelligence secara fokus dan mendalam mengenai kondisi pasar negara akreditasi untuk produk tertentu untuk mendapatkan informasi terkini tantangan dan peluang ekspor produk tertentu  di negara akreditasi dengan mengamati produk sejenis dari negara pesaing, serta pemilihan saluran distribusi dan strategi pemasaran ekspor produk tertentu ke negara akreditasi.
Kegiatan dimaksud dalam rangka memfasilitasi eksportir melakukan kegiatan Intelejen Pasar ke beberapa negara pasar tujuan ekspor Indonesia untuk mendapat informasi tentang  potensi produk Indonesia di Negara akreditasi HS 4  digit. Dengan Market Intellegence untuk menyediakan informasi intelijen produk terkini untuk dunia usaha, lingkungan internal dan pemangku kepentingan lainnya.

5.2    Saran-saran

a.     Inteljen pasar merupakan suatu tools of marketing dalam melakukan kegiatan bisnis yang seyogyanya mendapatkan tempat baik dikalangan wirausaha atau perusahaan sebagai pertimbangan yang penting dalam menyusun strategi pemasaran.

b.     Keberhasilan inteljen pasar sangat tergantung dengan tersedianya data dan informasi terkini yang diperoleh dari marketing research, survey pasar, market brief, dan analisis pasar yang dilakukan secara terus menerus, mengikuti perkembangan pasar, faktor lingkungan strategis pasar dan trend konsumen modern yang selektif dan friendly.

c.      Inteljen pemasaran dapat digunakan sebagai referensi dalam menghadapi persaingan bagi perusahaan atau perguruan tinggi sebagai wacana stadium general pilihan, dalam memberikan wawasan wirausaha bagi mahasiswa dilingkungan perguruan tinggi, khususnya APP.

d.     Hasil kegiatan Intelejen Pasar  lapangan tersebut  agar disosialisasikan secara pro aktif kepada dunia usaha atau eksportir maupun Mahasiswa sebagai calon pengusaha (Eksportir) , sehingga informasi produk/pasar dari negara akriditasi tersebut dapat dijadikan bahan rujukan dalam membuat strategi penetrasi perusahaan untuk masuk kepasar ekspor

e.     Program Inteljen pemasaran bagi ekspotir sangat strategis dalam melakukan strategi penerobosan pasar luar negeri. Agar lebih mengenai target sasaran perlu sinergi dalam penyusunan perencanaannya cengan cara  melibat  pemangku kepentingan (stakeholder) dalam pelaksanaannya (KADIN, Perusahaan/Eksporti dan Pemerintah, Atase Perdagangan dan ITPC, Asosiasi dagang di Luar Negeri seperti Chamber of Commerce), masyarakat Indonesia yang berbisnis dinegara tersebut serta Mahasiswa yang sedang tugas belajar di negara akreditasi tertentu



DAFTAR  PUSTAKA


BUKU/REFRERENSI
1.     Basu Swastha Dharmesta , 2001,  kuliah umum,  intelijen pemasaran,

2.     Eddi Suprayitno, 2011 inteljen pemasaran sebagai strategi dalam keunggulan   bersaing perusahaan, Marketing Strategik ,
3.     Frans Hero Kamsia  Purba, 2012 Pengembangan Sistem Intelijen Pemasaran / Market Inteligent dalam Strategi untuk memenangkan Pemasaran dalam Kompetisi Persaingan Usaha, Market Intellegence, 
4.     Hasan, Ali, 2008, Marketing  , Yogyakarta

9.     Kepala Pusat pelayanan Informasi Ekspor BPEN, 2006, Forum Konsul teknis, Yogyakarta
5.     Kompetitif Intelejen Pemasaran, 2011,  Pengertian Sistem Intelijen Pemasaran,

6.     Market intelligence, BPEN-DEPDAG, 2006.  forum konsultasi teknis, Yogyakarta
7.     Market Orientation and profitability in Small Industrial Firms”, Journal of  Marketing Theory and Practice, Summer
8.     Novyzar Nst, Riza, Manajemen Usaha Kecil Menengah Latar Belakang Usaha Kecil Dan  Menengah, Universitas , Mercu Buana
9.     Pelham, 1997
10.  Pelham, Alfred M, 1997, “Mediating Influence on The Relationship Between 
11.  Popy Rufaidah, 2007, Sistem Intelijen Pemasaran

12.  Rizki  affandi nasution,  Marketing Intelligence System (Sistem Intelijen Pemasaran), Customer Relationship Management, Radical Marketing, 
13.  Sarwono, Jonathan, 2011, Marketing Intellegence,
14.  Suprayitno Eddi, 2011, Intelijen Pemasaran Sebagai Strategi Dalam Keunggulan Bersaing  Perusahaan
15.  Tania, Arum, 2011, Peran Kewirausahaan Bagi Negara dan opembangunan Indonesia

INSTRUMEN PENGATUR
16.  Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2014 Tentang Perindustrian,BAB I Ketentuasn Umum, ayat (2)
17.  Undang-undang Nomor 20,  Tahun 2008,  Tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
18.  Peraturan Menteri Perdagangan no. 706/M=DAG/KEP/9/2011 Tentang Pedoman Penyusunan dan Mekanisme Pelaporan Perawakilan Perdagangan di Luar Negeri

KAMUS
19.  Wikipedia Ensiklopedia
20.  Kamus Bisnis : Intelijen pemasaran (marketing intelligence) adalah informasi harian tentang perkembangan lingkungan pemasaran yang membantu manajer menyiapkan dan menyesuaikan rencana pemasaran.

INTERNET

http://id.hicow.com/bisnis/persaingan/pasar intelijen- l
http://sekedarwawasan. blogspot.com, 2011
http://www.referensimakalah.com/2012/08/pengertian-dan-tujuan-kajian-pustaka.htm, akses  5 Maret 2014
http://id.wikipedia.org/wiki/Intelijen, diakses, 5 Maret 2014
http://prabugomong.wordpress.com/2010/10/08/apa-itu-intelijen/, diakses Tanggal 5 Maret 2104
http://organisasi.org/pengertian_definisi_macam_jenis_dan_penggolongan_industri_di_indonesia_perekonomin_bisnis, diakses 7 Juli 2013
http://definisipengertian.com/2012/pengertian-definisi-industri-menurut-para-ahli, diakses 7 Juli 2013
http://sunlightheart.wordpress.com/2012/09/20/sistem-pasar-bebas-oleh-adam-smith-dan-kritik-kritik-untuknya/, diakses 5 Maret 2014
http://globalisasiriva.blogspot.com/p/pengertian-globalisasi.html. diakses 5 Maret 2014
http://koffieenco.blogspot.com/2013/08/macam-macam-metode-penelitian.html, diakses 7 Maret 2014
Seputarpendidikan003.blogspot.com, diakses  tanggal 7 Maret 2014




Sarwono, Jonatan, 2011, Marketing Intelligence, hal 2
http://www.referensimakalah.com/2012/08/pengertian-dan-tujuan-kajian-pustaka.htm, akses  5 Maret 2014
Hasan Ali, 2008, Marketing
Kepala Pusat Pelayanan Informasi Ekspor – BPEN/DJPEN, 2006, Forum Konsultasi Teknis,   Yogyakarta

Suprayitno Eddi, 2011, Intelijen Pemasaran Sebagai Strategi Dalam Keunggulan Bersaing
 
http://www.kaskus.co.id/thread/000000000000000011637615/apa-itu-marketing-intelligence-system-sistem-
  intelijen-pemasaran   2011, diakses 28 Mei 2014

http://id.wikipedia.org/wiki/Intelijen, diakses, 5 Maret 2014
http://prabugomong.wordpress.com/2010/10/08/apa-itu-intelijen/, diakses Tanggal 5 Maret 2104
http://adzaniahdinda.wordpress.com/2013/06/05/peluang-dan-kesempatan-pemasaran, diakses 28 Mei2014
http://organisasi.org/pengertian_definisi_macam_jenis_dan_penggolongan_industri_di_indonesia_perekonomin_bisnis, diakses 7 Juli 2013
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2014 Tentang Perindustrian,BAB I Ketentuasn Umum, ayat (2)
http://definisipengertian.com/2012/pengertian-definisi-industri-menurut-para-ahli, diakses 7 Juli 2013
Novyzar Nst, Riza, Ir , MM, Manajemen Usaha Kecil Menengah Latar Belakang Usaha Kecil
    Dan Menengah, Universitas , Mercu Buana

http://sunlightheart.wordpress.com/2012/09/20/sistem-pasar-bebas-oleh-adam-smith-dan-kritik-kritik-       
    untuknya/, diakses 5 Maret 2014
http://globalisasiriva.blogspot.com/p/pengertian-globalisasi.html. diakses 5 Maret 2014
http://koffieenco.blogspot.com/2013/08/macam-macam-metode-penelitian.html, diakses 7 Maret 2014
Ibid,
Seputarpendidikan003.blogspot.com, diakses  tanggal 7 Maret 2014
Locit ,  Marketing  Intelligence, hal 20
Sarwono, Jonathan, 2011,  Marketing Intelligence, hal 22
Sarwono, Jonathan, 2011, Marketing Intelligence, hal 1

3 komentar: